Sesama Tokoh Agama Harus Saling Mengigatkan

Alkisah dalam suatu seminar dialog antar agama yang dilaksanakan forum kajian mahasiswa STAIN Jember, dimana hadir 3 nara sumber dari agama islam dan dari katolik. tiga nara sumber itu adalah KH Muchit muzadi, lora (gus)  Wasil Sarbini (pengasuh pesantren di jember yang dikenal sangat fasih memahami alquran dan injil) dan  Romo eko. Dialog antar agama berlangsung hangat dengan adanya dialektika dan sharing  bersama antar peserta tentang konflik agama, hingga jam 16.00 WIB acara seminar itu pun usai. Secara kebetulan romo eko dan kyai Muchit punya acara lagi yang sama di surabaya, panitia mengantar mereka berdua ke terminal Tawang alun. Saat hendak naik bis Akas (bis yang paling banyak armadanya di Jawa timur), Kyai Muchit berdoa.
"Bismillah", ucap kyai Muchit pelan tapi cukup jelas.
"bukan Bis Mila Kyai, tapi Bis Akas",  Romo Eko mengingatkan.
berhubung musim Hujan, maka berkali-kali halilintar menyambar. membuat bulu kuduk merinding. romo Eko yang duduk tepat di samping jendela kaca nampak agak takut.
"Haliluya" dengan spontan romo berteriak, ketika terdengar halilntar dengan suara menggelegar.
"Bukan Haliluya tapi halilintar", sahut Kyai Muhit
"oh ya kyai, sesama tokoh agama harus saling mengingatkan", balas Romo.