Sejak masih muda KH. Amanullah (Tambak Beras) memang terkenal sebagai
santri yang cerdik dan banyak akal. Pada waktu masih muda banyak
diantara teman-teman santrinya yang suka menjalankan riyadlah’ dengan
melakukan puasa, wirid dan sebagainya. Hal ini dilakukan selain sebagai
upaya mensucikan kondisi spiritual (batin) juga sebagai upaya memperoleh
berkah dari Allah.
Pada suatu hari ada seorang santri yang sedang melakukan riyadlah
(olah rohani). Mengetahui hal ini Gus Aman (panggilan akrab KH.
Amanullah) bertanya pada yang bersangkutan: “Kapan sampeyan telasan
(berakhir) melakukan riyadlah?” Santri tersebut menyatakan bahwa
telasannya malam Jum’at. Mendengar jawaban tersebut Gus Aman menyarankan
agar wirid telasan dilakukan di sudut imaman Masjid, agar do’anya
makbul.
Pada malam yang ditentukan, santri tersebut benar-benar menjalankan
saran Gus Aman. Tepat jam 01.00 malam dia wirid dan berdo’a dengan
sangat khusu’nya. Diam-diam Gus Aman ngintip dari lubang ventilasi.
Kemudian dengan suara yang dibuat bergetar Gus Aman bilang : “njaluk opo
ngger?” (minta apa cucuku).
Mendengar pertanyaan ini sang santri langsung teriak sambil menangis :
“Ya Allah, kulo nyuwun ilmu ingkang manfa’at, nyuwun akal ingkang
padang, nyuwun rizqi ingkang kathah lan derajad ingkang murwat.” (Ya
Tuhan, aku mohon ilmu yang bermanfaat, akal yang jernih, rizki yang
banyak dan derajat tinggi).
Mayat di pijit
mas.....q naluk tulung lah,pd arg umaeh bapaku yuh....bpku ws meneng bae...kata orang tadi.
kamipun bergegas langsung ikut....
sesampai disana,kami lihat seorang terbaring lemas di ranjang..
kami mendekat..dan kami pegang sangt dingin...
di pegang tanganya,detak jantung sudh tak ada....
dalam hati berucap..wahhhhh...ini dah meninggal pa yh..????
teman kami blm tau lo beliau sdh sda krna teman kami tak memegang tanganya..
teman kami langsung mencari jahe untuk di parut dan di oleskan ke tubuh orang tadi...
kami diam saja....sbnarny sangt ingin tertawa tp kami tahan...dalam hati kami berucap.....uwalahhhhh wong ws mati malah di parutna jahe.....men urip maning pa piwe..????
teman kami dh kembali mencari jahe....kami langsung membisikinya...nu ws mati ket mau bos,,,,go ngapa jahene......teman kamipun menjawab.asem yh ra ngomong ket mau koh.....
hahahaahahaha.....uwalahhhh...bose bose....wong mati malh rep di pijeti,ndarani masuk angin........
Kisah Syech Tursan
Kisah Syech Tursan (Nutur Gesan - "memunguti bekas rokok )
Di salah satu pesantren di purwokerto, hampir seluruh santri merokok. Ketika sebagian santri bru kembli dr rumah, santri itu langsung pamer rokok.
Pertama kampleng pamer "ki rokoku enak, seger.. Mbok ana sing arep ya m0ngGo.. Gratis lah" rokoknya Djarum Super.
lalu santri lain yg bru pulang rumah tak kalah pamer. Ia ( panggil saja harun )
ia lalu memamerkan rokoknya. " kie rokoku, enak.. Ra kalah karo Djarum Super, rokoku langsing..wakakak" rokoknya LA.
Ada santri lain yg tak mau kalah. Ia (sebut saja Anwar).
Ja pada s0mb0ng, kiye aku ngGawa Dji Sam Soe be meneng bae koh, ra s0mb0ng. Kie mbok ana sing njaluk.
Setelah itu ada santri yg lama gak pulang ( panggil saja Toha) ia lgsung bicara, "pada s0mb0ng bgt si. Kie rokoku. Paling enak se dunia. Cita rasa alami. Rasa rokok Dji Sam Soe ana, rasa Djarum Super ana, rasa LA ya ana.. Tambah secangkir kopi. Tambh enak.. Wakakakaka
tandas Toha.
Di salah satu pesantren di purwokerto, hampir seluruh santri merokok. Ketika sebagian santri bru kembli dr rumah, santri itu langsung pamer rokok.
Pertama kampleng pamer "ki rokoku enak, seger.. Mbok ana sing arep ya m0ngGo.. Gratis lah" rokoknya Djarum Super.
lalu santri lain yg bru pulang rumah tak kalah pamer. Ia ( panggil saja harun )
ia lalu memamerkan rokoknya. " kie rokoku, enak.. Ra kalah karo Djarum Super, rokoku langsing..wakakak" rokoknya LA.
Ada santri lain yg tak mau kalah. Ia (sebut saja Anwar).
Ja pada s0mb0ng, kiye aku ngGawa Dji Sam Soe be meneng bae koh, ra s0mb0ng. Kie mbok ana sing njaluk.
Setelah itu ada santri yg lama gak pulang ( panggil saja Toha) ia lgsung bicara, "pada s0mb0ng bgt si. Kie rokoku. Paling enak se dunia. Cita rasa alami. Rasa rokok Dji Sam Soe ana, rasa Djarum Super ana, rasa LA ya ana.. Tambah secangkir kopi. Tambh enak.. Wakakakaka
tandas Toha.
KENDURI SANDAL
tradisi banca'an /kenduri sedekahan didaerah kami biasa dilkukan ada yg dirumah2 mngundang ttangga dekat ada yg dibawa kemusholla/langgar untuk disedekahkan para jamaah sholat berupa asahan/tumpeng,
tiap hbis isyak byk remaja2 yg bljar ngaji sama imam mushlla namanya mbah juri.
spt biasa remaja2 brkumpul mnunggu untuk ngaji sehabis jmaah isyak,
slamet adalah murid ngaji mbah juri yg paling ndablek/nakal.klo berangkat ngaji mesti terlambat dan jrang ikut jamaah isyak,gara2 sering terlambat brgkat ngaji slamet gk kbagian nasi tumpeng klo ada acara kendurian dimusholla krna sllu telat dtangnya,rupanya slamet mnyimpan rencana krg trpuji pd teman2nya dn jamaah mushlla,pd suatu hari slamet sengaja berangkat kemusholla disaat brlangsung jamaah sholat isyak sambil mbwa satu ember besar,tnp ada yg thu ditaruhlah ember yg ditutpi daun pisang itu diteras/balai musholla,slamet pun sgra ikut brjamaah mskpun ktinggaln rekaat,stelah jmaah slesai biasanya tk lngsung bubar mnunggu acara kendurian dulu,tanpa curiga slamet mmbawa ember itu ketengah pra jamaah,"yg punya hajat siapa met?"tanya mbh juri,dg ringan slamet menjawab"mboten sumerap mbah juri,jamaah yg lain jg gk ada yg merasa mbawa ember itu,ahirnya tnpa bnyak tanya mbah juri segera mendoakan dan para jamaah mngamininya,setelah slsai brdoa dibukalah tutup ember/tumpeng itu oleh slah satu jamaah betapa kagetnya,ternyata isinya sandal byak sekali,dgn nada marah mbh juri bertanya"siapa yg brbuat kurang
Lebih baik menghafalkan kitab dari pada membuat facebook
Ada seorang santri dari pesantren lirboyo yang di utus pihak
pesantren untk membant pesantren Al Hidayah Purwokerto dlm mengaji.
Ketika sudah di Pesantren Al Hidayah, santri dri Lirboyo di tanya Santri
Al Hidayah. Tad, ustadz, ndue aku Facebook ra..
Santri lirboyo menjawb "Hah, Facebook si opo.. Ga ngerti.."
santri Al Hidayah " kae loh tadz, cetingan.
Santri lirboyo "og yo, ngopo si, aku dur0ng ndue ogh, gaweken yo.
Karena Santri Al Hidayah mau ada kuliah, akhrnya Santri dr lirboyo
brngkt sndiri ke warnet, kbtlan dak jauh dr Pesantren. Setelah utak utik
gak karuan, tak disangka santri Al Hidayah bertmu di warnet dg santri
lirboyo. Lalu berkata.
"uwih.. Gaul ya tadz, pie iso nggawe facebook ra..
Lalu santri lirboyo berkata " owalah, mending aku lalaran kitab,dri pdo yo ngene.. mumet aku nggawe fasebook..
Santri it ktawa lepas...
Do`a Masuk WC sebagai do`a utama Tahlilan
Sudah menjadi kelaziman di pesantren setiap malam Jum’at ba’da sholat
Magrib membaca Yasin dan tahlil untuk mendoakan keluarga masing-masing
santri, sehingga hampir semua santri hafal di luar kepala tentang bacaan
Yasin dan Tahlil.
Terdapat santri baru, sebut saja namanya Asmuni. Santri Baru Asmuni
cinta sekali dengan kyai sehingga seluruh gerak-gerik yang dilakukan
meniru gaya kiyai, dari cara bicara, cara berjalan, ketika becanda, gaya
marahnya kyaipun ditiru, bahkan gaya pidato KH Zainunddin MZ da’i
sejuta umat, tak luput di tiru pula.
Dan sudah menjadi tradisi ketika ada tetangga Pesantren yang
meninggal dunia atau sekedar mendoakan keluarga, santri pesantren turut
di undang oleh masyarakat lingkungan untuk sekedar turut mendo’akan dan
berbaur bersama-sama dengan mesayarakat, tak luput Santri Baru Bsmuni,
juga turut dalam rombongan itu.
Sepakat santri senior mengerjain Santri Baru Asmuni, saat pelaksanaannya Santri Baru Asmuni di daulat untuk memimpin tahlil.
“Monggo ustadz katuran” , di persilakanlah Santri Baru Asmuni untuk memimpin.
Sarjana HO`OH.
suatu ketika bill clinton semasa menjadi president AS mengutus
ajudannya ke indonesia. tepatnya di jakarta, sang ajudan ini mencari jl
sudirman, salah satu protokol di ibukota. sebenarnya ia telah menemukan
jalan yang dicari, hanya saja ia masih merasa ragu apakah itu bener
bener jalan sudirman atau bukan, untuk memastikannya ia bertanya kepada
orang yang ditemui.
sambil berjalan ajidan clinton bertemu dengan penjual rokok asongan. dan ia bertanya
"Pak, apakah ini jalan sudirman,"
"Ho`oh.. jawab penjual rokok singkat.
namun orang amerika itu tetap berjalan namun masih ada yang
mengganjal di pikirannya, kemudian ia berjalan menuju pos polisi yang
tak begitu jauh.
"pak.... apakah ini jalan sudirman... tanya si ajudan.
"betul pak" jawab seorang polisi dari dalam pos nya. kemudian orang
amerika ini meneruskan perjalannya. ia nampak bingung lagi.. pertanyaan
satu jawabannya 2 berbeda beda. lalu ia memutuskan untuk bertanya lagi
kepada salah seorang yang sedang jalan jalan di pinggir jalan, tak lain
laki laki itu adalah Gus Dur.
"pak.. apakah ini jalan sudiraman," tanya ajudan kepada Gus Dur.
"ya, Benar" jawab Gus Dur.....
HABIB VS PREMAN
KISAH HABIB MUNZIR AL MUSAWA
Sungguh orang-orang yang terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik di hati kecilnya. Saya berkali-kali menemukan itu di hati mereka, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka.
Pernah seorang pemabuk dan preman yang menjadi biang kriminal bahkan konon sering menyiksa dan membunuh, orang tidak melihat ia memiliki sifat baik sedikitpun. Namun ketika saya diadukan tentangnya, pasalnya adalah ketika pemuda sekitar wilayah tersebut ingin mengadakan majelis, namun takut pada orang itu. Mereka akan didamprat dan diteror oleh si jahat itu. Ia adalah kepala kejahatan yang konon kebal dan penuh ilmu jahat.
Saya datangi kerumahnya, saya ucapkan salam dan ia tidak menjawab, ia hanya mendelik dengan bengis sambil melihat saya dari atas kebawah, seraya berkata, “Mau apa?”
Saya mengulurkan tangan dan ia mengulurkan tangannya dan saya mencium tangannya, lalu saya pandangi wajahnya dengan lembut dan penuh keramahan. Saya berkata dengan suara rendah dan lembut, “Saya mau mewakili pemuda sini, untuk mohon restu dan izin pada Bapak, agar mereka diizinkan membuat majelis di musholla dekat sini.”
Sungguh orang-orang yang terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik di hati kecilnya. Saya berkali-kali menemukan itu di hati mereka, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka.
Pernah seorang pemabuk dan preman yang menjadi biang kriminal bahkan konon sering menyiksa dan membunuh, orang tidak melihat ia memiliki sifat baik sedikitpun. Namun ketika saya diadukan tentangnya, pasalnya adalah ketika pemuda sekitar wilayah tersebut ingin mengadakan majelis, namun takut pada orang itu. Mereka akan didamprat dan diteror oleh si jahat itu. Ia adalah kepala kejahatan yang konon kebal dan penuh ilmu jahat.
Saya datangi kerumahnya, saya ucapkan salam dan ia tidak menjawab, ia hanya mendelik dengan bengis sambil melihat saya dari atas kebawah, seraya berkata, “Mau apa?”
Saya mengulurkan tangan dan ia mengulurkan tangannya dan saya mencium tangannya, lalu saya pandangi wajahnya dengan lembut dan penuh keramahan. Saya berkata dengan suara rendah dan lembut, “Saya mau mewakili pemuda sini, untuk mohon restu dan izin pada Bapak, agar mereka diizinkan membuat majelis di musholla dekat sini.”
Pesan dan Wasiat Habib Munzir Al Musawa
- - - Maka Rasulullah saw terus mengajakku masuk, "Masuklah... kau
sudah kelelahan… kau tak punya rumah di dunia (memang saya hingga saat
ini masih belum punya rumah). Tak ada rumah untukmu di dunia, karena
rumahmu adalah di sini bersamaku… serumah denganku… seatap denganku….
makan dan mium bersamaku.... masuklah!"
Lalu aku berkata, "Lalu bagaimana dengan Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasulullah saw).”
Maka beberapa orang menjawab di belakangku, “Wafatmu akan
membangkitkan ribuan hati untuk meneruskan cita-citamu...! Masuklah…!" -
- -
Ditulis oleh: Habib Munzir Al Musawa
Sabtu, 2 Januari 2010
Forwardkan pada kekasih-kekasihku di milis….
Malam ini aku tersandar di pembaringan dan terpaku bertafakkur. Air
mata terus mengalir, alangkah lemahnya hamba ini menghadapi gelombang
ombak.
Di hadapanku acara esok malam di Monas. Sedangkan acara malam Minggu
membuat dadaku pecah. Ketika sakit di kepala belakangku kambuh dan
sakitnya terasa seluruh urat panas membara sampai ke kuku dan tulang dan
puncak sakitnya adalah di kepala bagian belakang.
Do’a Habib Luthfi bin Yahya
- - - Pagi harinya Syam lantas menemui Habib Luthfi dan berkata bahwa
ia di Jakarta membantu dakwah Habib Munzir dengan mengatur lalu lintas.
Mendengar hal itu Habib Luthfi kaget dan lantas bertanya apa yang
menyebabkan dia berubah niat? Syam lantas menceritakan mimpinya. Habib
Lutfi kemudian memeluk Syam dan berkata, "Kamu besok sembuh. Pulang ke
Jakarta berkah". Habib Luthfi kemudian mengusap kaki Syam dengan air
beberapa kali. - - -
Dari Grup FB “Gerakan Anak Majelis Sadar Helm & Mematuhi Peraturan Berlalu Lintas”
Ditulis oleh: Muhammad Fakhrurrozi
25 Oktober 2011
Kisah tentang sebuah niat yang mengalahkan logika ilmiah. Kisah nyata
Muhammad Syamsuri, beliau adalah Anggota Helm aktif (Grup Helm MR yaitu
aktivis Majelis Rasulullah saw yang bertugas mengatur lalu lintas dan
menghimbau Jama’ah Majelis Rasulullah saw agar mematuhi peraturan lalu
lintas dan menggunakan helm bagi pengendara motor, serta mengatur
kelancaran lalu lintas ketika ada pengajian Majelis Rasulullah saw.)
Kisah ini dialami oleh saudara kita, namanya Muhammad Syamsuri.
Beberapa waktu lalu beliau kecelakaan mobil di Tol Cipularang dan
mengalami retak tulang kaki sehingga harus menggunakan kursi roda.
Dokter sudah angkat tangan. Namun Syam tidak putus asa. Ia pergi ke
Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan untuk minta doa. Syam ini adalah murid
Habib Luthfi.
Pertama kali bertemu, Habib Luthfi bertanya kepada Syam tentang
niatnya jika kakinya sembuh. Syam menjawab bahwa ia ingin kembali kerja
di Jakarta. Spontan Habib Luthfi menjawab bahwa ia tidak mungkin sembuh
seumur hidup, harus memakai kursi roda. Syam dan keluarganya menangis
mendengar kabar itu. Setelah itu Habib Luthfi pun pergi dan membiarkan
Syam selama 3 minggu di rumahnya.
Selama waktu itu Syam hanya bengong dan meratapi nasibnya. Hingga
suatu malam Syam bermimpi didatangi Habib Munzir al Musawa yang lantas
rebahan di samping Syam dan memberikan lembar jadwal majlis MR sambil
berbisik, "Bilang Habib Luthfi bahwa kamu ikut saya di Jakarta".
Jangan hanya mengaji tiga.
Pada salah satu pengajian yang bertema SUKOHARJO BERSHOLAWAT dan
BERDZIKIR. Gus Karim di beri amanah oleh Habib Syech untuk mengisi
pengajian, karena Habib Syech persiapan ke jakarta untuk Oprasi. Gus
Karim adalah pengasuh pondok pesantren Al Qur`anny Solo.
dalam menyampaikan pengajian itu, Gus karim memberikan ceramah kepada jama`ah.
"sedulur... Jangan mengaji agama itu cuma tiga, hanya tiga,, dengan
jeda sebentar jama`ah dibuat penasaran. lalu Gus Karim melanjutkannya, "
Masa jadi orang islam ngajinya cuma 3.hanya tiga tok. Syi`rik, Bid`ah,
Dholalah. hanya tiga, Syirik, bid`ah, dholalah, ya bisa stres... memang
yang mengaji hanya tiga itu orang stres.. kata tersebut di iringi tawa
jamaah.... ingat pesan Gus Dur, " Ojo Mung Ngaji Syari`at Bloko, Gur
pinter ndongeng nulis lan moco, tembe mburine bakal sangsoro...
selanjutnya Gus Karim bercerita, bahwa ada di akhirat ada dua orang
yang akan masuk sorga. yang pertama namanya siDul, yang kedua namanya
Fulan bin Fulan. siDUL adalah orang yang suka sholawatan, yasinan,
ziaroh, Tahlilan, malantunkan kitab Al Barjanji dll. dan si Fulan bin
Fulan adalah orang yang menentang amalan yang dilakukan siDUL.
lalu keduanya disuruh malaikat masuk shorga, tapi siDUL protes kepada Malaikat.
SiDul : wahai malaikat.. saya tidak setuju jika saya dimasukan ke shorga bareng bersama orang ini.
Malaikat : lohh kenapa...... masuk shorga kok nda mau..
Santri Jual Salak
Ditanah Jawa ini banyak berdiri pondok-pondok pesantren yang memiliki
beribu-ribu santri. Para santri itu berdatangan dari segala penjuru,
mereka datang untuk menuntut ilmu agama agar bisa hidup secara benar.
Tersebutlah seorang santri yang datang dari jauh bernama Kholid. Ia anak
yang rajin juga pandai. Dikarenakan ia bukan berasal dari keluarga
berada, maka ia ingin sekali meringankan beban orang tua. Akhirnya ia
putuskan untuk berjualan salak walaupun dengan modal hasil pinjaman.
Pergilah Kholid ke pasar dengan membawa sekeranjang salak, niatnya ia
akan berjualan hari itu. Banyak teman-temannya yang mengolok-olok dan
meledek, akan tetapi ia pantang mundur tak memperdulikannya. Sesampai di
pasar ia pilih tempat yang agak teduh dan mulailah ia menata jualannya.
Lama menunggu tak juga ada pembeli yang datang. Sampai pada akhirnya
datanglah seorang gadis cantik jelita menawar salak dagangan kholid.
“Salaknya manis Pak?
“Manis Neng”
“Satu kilonya berapa?”
“Tiga ribu saja, Murah Neng?”
“Inalillahi Pak, wong salak sebesar upil saja tiga ribu, seribu aja ya Pak!”
Dongkol bin mangkel salaknya dihina, tapi ia harus menjaga etika
apalagi ia seorang santri. Ia diam sesaat agar gadis itu mau membeli dan
ia tetap sopan santun.
“Saya yang inalillahi Neng!”jawab si Kholid dengan nada datar.
Sayur Sendal Jepit
HUMOR dari Pondok Pesantren Athohiriyyah, Purwokerto.
carita dari "Gareng" panggilan di pondok. dengan nama asli yang dirahasiakan.
lauk sandal campur terong
____________________
Dulu setiap hari Sabtu jadwalku memasak untuk santri sepondok. Esok hari biasanya saya ke Pasar untuk belanja sayur, bumbu dan minyak goreng. Kebetulan menu saya itu berhubungan dengan Terong (Bazindan).
Setelah pulang dari pasar, langsung saja saya menuju dapur untuk mempersiapkan menu makan siang berupa kuah santen Terong.
Di tengah-tengah mengiris Terong, kulihat Sandal Jepit butut warna ungu. Spontan sandal itu saya ambil, saya cuci, dan kuiris-iris lebih kecil.
Saat memasak, irisan sandal ikut kumasukkan juga dalam kuah. Setelah matang tak lupa kusajikan masakan kami di meja makan Bu Nyai.
carita dari "Gareng" panggilan di pondok. dengan nama asli yang dirahasiakan.
lauk sandal campur terong
____________________
Dulu setiap hari Sabtu jadwalku memasak untuk santri sepondok. Esok hari biasanya saya ke Pasar untuk belanja sayur, bumbu dan minyak goreng. Kebetulan menu saya itu berhubungan dengan Terong (Bazindan).
Setelah pulang dari pasar, langsung saja saya menuju dapur untuk mempersiapkan menu makan siang berupa kuah santen Terong.
Di tengah-tengah mengiris Terong, kulihat Sandal Jepit butut warna ungu. Spontan sandal itu saya ambil, saya cuci, dan kuiris-iris lebih kecil.
Saat memasak, irisan sandal ikut kumasukkan juga dalam kuah. Setelah matang tak lupa kusajikan masakan kami di meja makan Bu Nyai.
tergigit Kabel.....
Senin pagi yang begitu sejuk dan segar, seperti biasa aku (jin gor)
menyempatkan olahraga lari pagi dan main bola, dengan semangat aku
pulang ke Gor setelah olahraga. Tiba didepan Gor, pandanganku tertuju
pada dua santri putri yang berpakain rapi, secara perlahan dua santri
ini menghampiriku sembari berkata “Kang hari ini ada studi banding dari
Jakarta” aku jawab ” Ya ga papa terus gimana” “ acaranya nanti di Gor
dan datang sekitar jam 10 siang nanti…..” imbuh salah seorang pengurus.
Aku jawab “ sip … aku siapkan tempat acaranya… tapi aku minta bantuan anak putri ya …”
. “ beres Kang “serentak dua pengurus ini menjawab.
Akhirnya beres-beres Gor Pun selesai dan peserta Studi banding pun
datang kira jam 12.00 mulur 2 jam dari yang dijadwalkan. Tiba-tiba Gus
Itmam menyuruhku untuk menghidupkan sound sistem,mengingat sebentar
lagi adzan dzuhur bakal dikumandangkan. Saking pede-nya aku pun langsung
melesat menuju sound sistem. To the point ditekanlah tobol power yang
masih terbuka, “Toloooooooong ….” secara reflek mulutku menjerit, karena
aliran listrik 220 volt merangsangku. Sambil menenangkan diri, aku pun
mundur dari tempat itu. Namun dasar nasibku lagi malang, kabel yang
terbuka (telanjang tanpa baju kabel) beraliran listrik terinjak oleh
kakiku. Sontak dengan kagetnya aku menjerit lagi “ Mamaaaaaaaa toloong
….”dan langsung menuju panggung tempat acara untuk menata mik beserta
standarnya. Seusai menata mik, dengan santai mik itupun kucoba. namun
aliran listrik lagi-lagi merangsangku . Spontan aku mik tadi aku
jatuhkan. Mendengar suara bantingan yang amat keras, Gus Itmam dan
pesarta Studi Banding bertanya ”Ada apa” “ aku jawab “ada ular menggigit
aku“….Spontan Gus Itmam berkata “ mendi-mendi ……”
DI JEMURAN PAKAIAN
Sore itu pengajian Kitab Al Jurumiyah berlangsung khidmat.
Semua santri mengikutinya dengan khusyuk, tak terkecuali Zaid. Sebagai
santri yang belum lama mondok, dia termasuk santri yang punya semangat
tinggi untuk belajar ilmu-ilmu yang dikaji di pondok, termasuk ilmu
nahwu.
Penjelasan romo Kyai ‘Abdullah sore itu tentang Al Asma’ul Khomsah sangat merasuk dalam hatinya.
Ketika sudah selesai mengaji, Zaid melakukan kebiasaan santri, yaitu nderes. Masih teringat dalam benaknya penjelasan Romo Kyai ‘Abdullah tentang Al Asma’ul Khomsah. Zaid belajar dengan serius. Dia mencoba membuat contoh dari teori-teori nahwu yang sudah di pelajari.
Zaid hanya sendiri di belakang asrama pondok, tepatnya di pemean (tempat jemuran baju), hingga kang Bakrun datang membawa se-ember cucian yang siap di jereng (dikeringkan).
Zaid: “Nyuci kang?”.
Kang Bakrun: “na’am… neh, mau nashara apa?”
Ketika sudah selesai mengaji, Zaid melakukan kebiasaan santri, yaitu nderes. Masih teringat dalam benaknya penjelasan Romo Kyai ‘Abdullah tentang Al Asma’ul Khomsah. Zaid belajar dengan serius. Dia mencoba membuat contoh dari teori-teori nahwu yang sudah di pelajari.
Zaid hanya sendiri di belakang asrama pondok, tepatnya di pemean (tempat jemuran baju), hingga kang Bakrun datang membawa se-ember cucian yang siap di jereng (dikeringkan).
Zaid: “Nyuci kang?”.
Kang Bakrun: “na’am… neh, mau nashara apa?”
Orang Gila Penguasa kendal dan Kyai Hamid Pasuruan
Suatu hari, ada tamu dari Kendal sowan kepada Mbah Hamid. singkat cerita…
Mbah Hamid menitipkan salam untuk si fulan bin fulan yang kesehariannya berada di Pasar Kendal, menitipkan salam untuk seorang yang dianggap gila oleh masyarakat Kendal.
Fulan bin fulan kesehariannya berada di sekitar pasar dengan pakaian dan tingkah laku persis seperti orang gila, namun tidak pernah mengganggu orang-orang di sekitarnya,
Tamu tersebut bingung kenapa Mbah Hamid sampai menitip salam untuk orang yang di anggap gila oleh dirinya,Tamu tsb bertanya, “Bukankah orang tersebut adalah orang gila Kyai..??” kemudian Mbah Hamid menjawab, “Beliau adalah Wali Besar yang njaga Kendal, Rohmat Allah turun, Bencana di tangkis, itu berkat beliau, sampaikan salamku”
Kemudian setelah si tamu pulang ke Kendal, menunggu keadaan pasar sepi, dihampirinyalah “orang gila” yang ternyata Shohibul Wilayah Kendal,
“Assalamu’alaikum…” sapa si tamu,
Wali tsb memandang dengan tampang menakutkan layaknya orang gila sungguhan, kemudian keluarlah seuntai kata dari bibirnya dengan nada sangar,
“Wa’alaikumussalam.. ada apa..!!!”
Dengan badan agak gemetar, si tamu memberanikan diri,
berkatalah ia, “Panjenengan dapat salam dari Kyai Hamid Pasuruan, Assalamu’alaikum……”
Tak beberapa lama, wali tersebut berkata,
Mbah Hamid menitipkan salam untuk si fulan bin fulan yang kesehariannya berada di Pasar Kendal, menitipkan salam untuk seorang yang dianggap gila oleh masyarakat Kendal.
Fulan bin fulan kesehariannya berada di sekitar pasar dengan pakaian dan tingkah laku persis seperti orang gila, namun tidak pernah mengganggu orang-orang di sekitarnya,
Tamu tersebut bingung kenapa Mbah Hamid sampai menitip salam untuk orang yang di anggap gila oleh dirinya,Tamu tsb bertanya, “Bukankah orang tersebut adalah orang gila Kyai..??” kemudian Mbah Hamid menjawab, “Beliau adalah Wali Besar yang njaga Kendal, Rohmat Allah turun, Bencana di tangkis, itu berkat beliau, sampaikan salamku”
Kemudian setelah si tamu pulang ke Kendal, menunggu keadaan pasar sepi, dihampirinyalah “orang gila” yang ternyata Shohibul Wilayah Kendal,
“Assalamu’alaikum…” sapa si tamu,
Wali tsb memandang dengan tampang menakutkan layaknya orang gila sungguhan, kemudian keluarlah seuntai kata dari bibirnya dengan nada sangar,
“Wa’alaikumussalam.. ada apa..!!!”
Dengan badan agak gemetar, si tamu memberanikan diri,
berkatalah ia, “Panjenengan dapat salam dari Kyai Hamid Pasuruan, Assalamu’alaikum……”
Tak beberapa lama, wali tersebut berkata,
Wirid dan sebuah semangka..
stlah beli bensin santri W ke p0ndk dan tanya pd ...sntri yg ada " bocahan wis pada mangkat apa" uwis, jawb slh seorg santri.
Lgsung saja santri W Brangkt. Pd jarak 5 KM dr p0ndk, ia bngung jalan, akhrnya dpt tlp dr tmen yg d dpan
@" halo.. Wis tekan ndi.. "
santri W@ q nembe kang karang pucung.
@ owalah, q wis nang banyumas ( jarak karangpucung bnyumas adlh 25 KM.)
santri W@ q bngung,
stlah it santri W dg m0dal tekat n ngebuT, akhrnya ketemu di bnyumas.
Ketika sampai di pantai "l0gending"
smua sntri yg ikuT membuat api ungGun. Tba di pantai jam 10 malem.
D lnjuTkan membuat mie (tradisi santri ne lg do ra due duit)
Mendebat Malaikat
Mahbub Djunaidi Mendebat Malaikat
Nahdlatul Ulama punya tokoh pers yang masyhur di negeri ini. Selain sukses memimpin Duta Masyarakat, koran milik NU, di era 50 hingga 70-an, mendiang Mahbub juga lihai menulis esai-esai. Esianya sangat khas, unik, dan oleh karena itu berkarakter.
Salah satu karakter yang melekat pada tulisan-tulisannya adalah humor. Ya, dalam tulisan, dia adalah pendekar humor,... di samping tentu saja gesit berargumentasi.
Saking pandainya berargumentasi dan menggelontar humor, sampai-sampai dia diimajinasikan berdebat dengan malaikat di pintu pengadilan akhirat.
"Ya Mahbub, silahkan cuci dulu tubuh Anda di kolam sebelah kiri," perintah malaikat sambil mengarahkan tongkatnya ke kolam hitam dan berasap.
"Sebentar Bang. saya sedang kena deadline, ditunggu tukang layout ini." jawab Mahbub.
Undangan Untuk Maling.....
kebetulan yg ikut jdi panitia slah seorang tetangga yg dulu mnikah dikmpung tsb.
dimsjid itu terpsang sebuah kotak amal tepat di balai msjid untuk mnampung jariyah dr pra jamaah.
beberapa kli dimsjid tsb sring khilngan uang dlm kotak amal,
... para pengurus msjid sering dibuat geram oleh ulah pencuri itu.stiap kali mmbuka kotak yg tersisa cma uang recehan pdhal kotak tsb dibuka 2 minggu skli bisa dpstkan yg terkumpul krg lbih 1 juta,rupanya para pengurus mbuat rencana mnjebak pencuri tsb kebetulan kurg sbulan idul adha,panitia sllu mngambil uang kotak shabis sholat jumat menyiasati agar tk kecurian lgi,stelah dimbil semua uangnya disisakan uang recehan bbrapa ribu saja sambil diksih krtas bertuliskan"kasihan deh lho tk kasih uang recehan,bagianmu stlah hri raya idul adha,"lalu dimsukkan kotak dan dikunci sprti biasa.
rupanya siasat itu brhasil untuk mmancing pencuri uang jariyah itu,pas idul adha bnyak jamaah sholt id yg mamasukkan jariyah bahkan bisa dipstkan jmlahnya 5 kli lipat dr hri2 biasa,bgtu sholat ied bubar para pengurus msjid langsung mngambil uang tanpa sisa dr dlm kotak,dan langsung malamnya orang2 mngadakan pengintaian stelah ditunggu lama mncul jga si pencuri tsb mungkin dlm pikirannya mngira uang dlm kotak kali ini psti lebih bnyak jumlahnya krna pginya bnyak orng
Akal Bulus Santri Baru.
aku yang pengurus pondok langsung menuju ke kolam untuk berwudhu. Dan ternyata masih ada yang ngantri.
Ceileeh.. ngantri bae uripe..kolam ko’ ga pernah kosong syiih,,??!,, langsung saja aku ngomong, “ Bare mba,,”
... dan ikutan ngantri di situ. ( Hmmm.. santri ya ngantri…)
Mataku tertuju pada seorang teman, panggil saja Fitri, dia berdiri dengan memeluk dua anak santri baru yang
masih kecil-kecil. Yaah,, kelihatannya sih anak MTs-an gituu deh,.
“kenapa Fit,? Sakit?” Tanyaku nggrentes liat dua anak itu lemas dalam pelukannya.
“iya, mba.” Jawabnya lirih.
Aku mengangguk tanda mengerti “ooh,”. Selang beberapa menit, Fitri malah kebingungan, celingukan.
“Mba, tolongin.! Ni anak pingsan..!”
Ha?! Pingsan? Aku langsung berlari dan meraih anak itu dari pelukannya. Dan anak yang satu masih bersandar
Ngeses Kang.....
sang ustad senior tersenyum seraya menawarkan bungkus rokok ditangannya kepada ustad muda itu." panjenengan ngeses mas?",kata ustad senior."billahi mboten!!! ",jawab ustad muda sambil tiba-tiba wajahnya kelihatan geram.sontak para u...stad lain disekelilingnya menoleh dan bertanya ada apa? Kok tiba-tiba marah?.
"saya dituduh kentut,masa rapat kok kentut… emang saya gak punya adab? " .jawab ustad muda dari madura dengan menahan geram. " saya kan tadi cuman nawarin rokok? saya bilang... njenengan ngeses mas? ,apa saya salah? ". ujar ustad senior dengan wajah masih penuh tanda tanya.
"hahahaha... memang beda bahasa.. ngeses itu bahasa jawa kromo,maksudnya kamu merokok? tapi disangka nuduh kentut karna bunyi kentut adalah sessss... dan dikira ngeses adalah bahasa jawa halus dari kentut ,hahahaha", kata ustad2 lain sambil tertawa.rupanya ustad madura kurang menguasai bahasa jawa halus.
"oh,maaf ustad saya emang belum bisa bhs jawa...maaf", spontan ustad madura itu meminta maaf...
KISAH PEMUDA DESA YANG LUGU
disebuah desa yg damai dan indah hiduplah seorang pemuda
lugu"JOKO" namanya,sdah lama joko ingin merantau kekota untuk mrubah
nasib,ahirnya pergilah pemuda yg hanya tamatan madrsah ibtida'iyah ini
kekota,ssampai dikota joko bingung dan heran mlhat bnyk gedung2 tinggi
dan toko2 yg berjajar2,joko trus brjalan mnyusuri jlan kota smbil
mlihat2 bgunan yg megah,sesampai di D...EPAN sbuah BANK joko
berhenti,joko melihat tulisan OPEN dpintu bank tsb,sambil keheranan joko
berkata"ada OPEN kok sebesar ini,segede apa ya ROTI nya? ditengah
keherananNYA datang seorang bule masuk menuju bank tsb,joko sontak
berteriak "heeeyy..... jgan msuk OPEN", dgn nada kwtir joko berteriak
mngingatkn bule tsb,tk lama kemudian kluarlh seorang NEGRO dri dlam BANK
tsb,dgn nada kesal joko berkata"udah dibilangin jangan masuk OPEN lihat
sekarang kulitmu jadi GOSONG to. hehehehe......
17 +
NB : dilarang membaca bagi yang belum 17+
Pada suatu hari, seorang santri yang tekun mempelajari hadis dan ilmu hadis hendak menikah. Ia ingin mengamalkan hadis Nabi saw: An-Nikâhu sunnatî faman raghiba ‘an sunnatî falaysa minnî, artinya: “Menikah itu adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak menyukai sunnaku, maka ia bukan dari golonganku.”
... Awalnya ia meneliti keshahihan itu juga bertanya pada gurunya. Kesimpulannya hadis itu shahih bahkan mutawatir. Sang santri pun menentukan hari untuk melangsungkan pernikahannya dengan calon istri pilihannya dan pilihan orang tuanya. Kemudian terjadilah pernikahan yang Islami.
Sang santri sangat fanatik dengan hadis yang ia yakini keshahihannya, tanpa memperdulikan tradisi, situasi dan ocehan orang lain. Yang penting baginya menjalankan hadis dan sunnah Nabi saw.
Pada malam pertama pernikahannya, ia berkata dalam hatinya: saya harus memulai hubunganku dengan istriku berdasarkan hadis dan sunnah Nabi saw. Saat akan mulai menggauli istrinya ia berkata dalam hatinya bahwa Rasulullah saw bersabda “Khayrul umûr awsathuhâ”, artinya: urusan yang terbaik itu adalah yang di tengah-tengah.
Ia mulai mengukur tubuh istrinya sesuai dengan bunyi hadis itu, lalu ia menggauli istrinya. Ternyata, berkali-kali tidak berhasil masuk sebagaimana mestinya. Ia bergumam dalam hatinya:
Mencuri Ikan
sejak masih anak anak, Gus Dur memang terkenal usil dan nakal, dan
biasa mencuri tebu di lori milik sebuah perusahaan Gula di Jombang.
bahkan ketika masih nyantri, Gus Dur berani mencuri ikan di kolam ikan
milik Kyainya.
saat Gus Dur masih remaja dan sedang nyantri di pondok pesantren
tegalrejo, magelang. saat itu kyainya adalah KH. Khudlori, di pesantren
itu Gus Dur terkenal sebagai santri yang mbleno dan rasa nyleneh alias
nakal.
suatu hari Gus Dur bersama santri lain mencuri ikan milik Kyainya.
seperti operasi intelejen, semua mendapat tugas masing masing... Gus Dur
kebagian tugas sebagai pengawas. kalau ada tanda tanda Pa Yai bangun
malam tugas Gus Dur adalah memberi tahu teman temannya untuk menyudahi
acara penangkapan ikan di kolam pa yai ( nYolong ).
setelah tugas dan rencana menggasak ikan di kolam ikan milik pa yai
disepakati, mulailah santri santri Mbeling itu beraksi. karena kolamnya
cukup besar, maka diperlukan jaring yang agak besar agar bisa dapat ikan
banyak. kira kira sudah mendapatkan dua bungkus kantong kresek ikan,
tiba tiba pa yai bangun dari tidur, tentu saja paran santri yang sedang
beraksi mencuri ikan lari kalang kabut karena takut aksinya ketangkap
basah. masing masing berusaha menyelamatkan diri dan cepat cepat berlari
ke kamar dan
KISAH PENCIPTA TECHNOLOGY "TOUCH SCREEN"
Pada suatu saat seorang
Ilmuwan Manca Negara makan di
... WARTEG. Setiap PENGUNJUNG yang datang ditanya oleh Pelayan
Warteg:
Pelayan: "Makan pake apa?"
Pengunjung menempelkan jarinya
ke kaca (menunjuk makanan di
baliknya) Pelayan:... "Makan pake apa
lagi?"
Pengunjung menempelkan jarinya
ke kaca lagi.
Pelayan: "Apa lagi?"
Pengunjung kembali menempelkan jarinya ke kaca...
Beberapa detik kemudian
makananpun sudah siap tersaji.
SANG ILMUWAN pun berdecak
Makelar
------------------------------ ---------
Gus Dur.
di suatu waktu, Gus Dur di tnya oleh wartawan tentang isu menikahnya dessy dg latif.
... wartawan: Gus.. apakah Gus Dur ikut jadi mak somblangnya
dessy dengan latief..? yang dimaksud latief adalah Mentri tenaga kerja
A. Latief dengan artis Dessy Ratna Sari.
jawabnya Gus Dur: Ah nggak... dari pada jadi makelar begituan lebih enak jadi makelar motr.
mendengar jwban tersbt, si wartawan terus mengejar
Wartawan: apa untungnya lebih besar menjadi makelar motor Gus.....
Gus Dur : bukan begitu... bayangkan. kalau jd makelar kawin itu susah.. kalau makelar motor kan bisa NGELAPI dan NYOBAIN lalu NUMPAKI. coba, mana bisa beegitu kalau jdi makelar kawinan..? jngankan mau NUMPAKI, mencet klakson saja dilarang....
mendengar jwban tersbt, si wartawan terus mengejar
Wartawan: apa untungnya lebih besar menjadi makelar motor Gus.....
Gus Dur : bukan begitu... bayangkan. kalau jd makelar kawin itu susah.. kalau makelar motor kan bisa NGELAPI dan NYOBAIN lalu NUMPAKI. coba, mana bisa beegitu kalau jdi makelar kawinan..? jngankan mau NUMPAKI, mencet klakson saja dilarang....
Lampu Kuno
Kisah nyata ini terjadi saat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi berniat membeli sebuah lampu kuno di
sebuah toko yang menjual barang-barang antik di Surabaya.
Terjadilah percakapan menarik antara Cak Hasyim, begitu Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, akrab dipanggil dengan si penjual lampu kuno.
...
“Ini lampu kuno Pak Haji,” kata si penjual kepada Cak Hasyim. Saat itu si penjual belum sadar kalau orang yang berada di hadapannya adalah pemimpin tertinggi ormas Islam terbesar di Indonesia ini.
“Berapa harganya?” tanya Cak Hasyim.
“Kalau yang kuno itu Rp 1.650.000, Pak Haji. Ini ada juga yang baru. Kalau yang baru harganya lebih murah, Rp 650 ribu,” jawab si penjual seraya menunjuk pada sebuah lampu baru yang juga menjadi koleksinya.
Kisah Nyata di Pondok Pesantren Buntet Kyai Akyas Bukan Sayyidina Umar R.A.
Dalam sebuah kelas di PGA
(Pendidikan Guru agama) sekitar tahun 70an sedang berlangsung pelajaran
Bahasa Arab yang diasuh oleh KH. Chowas Nuruddin, Salah seorang kyai
pengasuh Pondok Buntet Pesantren lulusan PP.Modern Gontor Ponorogo.
Sepe...rti biasanya Pak Chowas (begitu biasa beliau disapa oleh santri santrinya) memulai pelajarannya dengan “HIWAR” atau conversation. Satu persatu beliau memberi pertanyaan kepada murid-muridnya dengan berbahasa Arab.
Selesai berdialog beliau melanjutkan pelajaran berikutnya dengan membaca “QIRO’AH” atau reading. Beliau membacanya dengan fasih kemudian diikuti oleh para siswa. Qiroah yang dibaca oleh siswa siswa kelas 1 PGA itu bercerita tentang kecerdasan seorang anak kecil menghadapi sayyidina Umar Bin Khatthab RA salah seorang shahabat Rasul yang terkenal sangat keras.
Isi Cerita dalam qiroah tersebut kira-kira begini :
“Suatu hari ketika anak-anak kecil sedang bermain-main di sebuah perkampungan, datanglah Sayyidina Umar Bin Khatthab, Melihat kedatangan sang Khalifah tersebut anak-anak kecil yang sedang asyik bermain berhamburan lari tunggang langgang meninggalkan permainannya karena takut terkena amarah sang khalifah
Sepe...rti biasanya Pak Chowas (begitu biasa beliau disapa oleh santri santrinya) memulai pelajarannya dengan “HIWAR” atau conversation. Satu persatu beliau memberi pertanyaan kepada murid-muridnya dengan berbahasa Arab.
Selesai berdialog beliau melanjutkan pelajaran berikutnya dengan membaca “QIRO’AH” atau reading. Beliau membacanya dengan fasih kemudian diikuti oleh para siswa. Qiroah yang dibaca oleh siswa siswa kelas 1 PGA itu bercerita tentang kecerdasan seorang anak kecil menghadapi sayyidina Umar Bin Khatthab RA salah seorang shahabat Rasul yang terkenal sangat keras.
Isi Cerita dalam qiroah tersebut kira-kira begini :
“Suatu hari ketika anak-anak kecil sedang bermain-main di sebuah perkampungan, datanglah Sayyidina Umar Bin Khatthab, Melihat kedatangan sang Khalifah tersebut anak-anak kecil yang sedang asyik bermain berhamburan lari tunggang langgang meninggalkan permainannya karena takut terkena amarah sang khalifah
Overdosis
di pondok pesantren Riyadlul `Ulum purwokerto pengajian
"Bandungan kerap dilaksanakan, terutama pada malam hari sekitar jam
delapan ketika selesai ngaji "Sorogan". waktu itu mengaji Tafsir Yasin
yang di dalamnya terdapan BaB yang menguraikan seputar suarga. saat sang
Kyai menjelaskan bahwa setiap laki laki yang masuk surga akan
dinikahkan dengan 72 Bidadari, sang Kyai menjel...askan bahwa bidadari
itu cantiknya luar biasa, jika satu bidadari suarga di masukan ke bumi,
niscaya akan menjadi fitnah besar di bumi karena setiap orang lelaki
akan berhasrat memilikinya.. saat diceritakan demikian para santri hanya
terdiam "MLONGO"/Bengong.. salah seorang santri bernama Wahid berbisik
kepada teman sebelah, sebut saja Pandu.
Wahid : enak ya Un.. dinikahkan 72 Bidadari,, wah tempur terus. yah.
Pandu : hahaha. lama kelamaan ya "LEDES". hahaha
Wahid : Apanya Un.....
Pandu : Tutuk Bedug`e... hahahah
Wahid : hahaha.. ayuh mendengarkan lagi.. lama lama seru juga...
Pandu : yu hu...
terus pak Kyai menceritakan seputar nikmatnya di surga.. dan terus para santri terdiam MLONGO...
Pisang Goreng Aktual
Saat ramai-ramainya gerakan penjatuhan Gus Dur dari kursi
Presiden Tahun 2001. Orang-orang NU di Madura, terus mengawasi
berita-berita di TV, untuk mengikuti perkembangan. Hampir tiap detik, TV
mereka awasi. Termasuk Kyai-kyai Madura, sambil melihat TV kyai-kyai
berdiskusi, lalu menerangkan pada santrinya ; pesan kyai Para santriku
kalian jangan sampai meninggalkan berita akt...ual tentang Gus Dur ini,
harus selalu diawasi pinta kyai berulang-ulang. Setelah acara usai, H
Mardun salah seorang santrinya, bertanya: apa artinya aktual itu kyai?
Saya kok ngung bingung Kyai? Ooh , actual itu artinya sedang
panas-panasnya atau sedang hangat-hangatnya oooh begitu ya kyai jawab H
Mardun. Seminggu kemudian, H Mardun menjadi tuan rumah Istighosah dalam
rangka memanjatkan doa pada Allah SWT, agar bangsa Indonesia diberi
kesalamatan, termasuk Gus Dur. Setelah Acara selesai, segera hidangan
dikeluarkan, termasuk pisang goreng. Lalu sebagai tuan rumah H Mardun,
mempersilahakan para tamu memakan hidangan kecil monggo poro kyai, para
bapak, pisang Gorengnya dimakan mumpung masih aktual. Para Kyai serempak
tertawa.*******
taktik jual sarung pedagang arab
Cara Membaca Orang Arab
Di pasar tanah abang ada seorang penjual "sarung" dari Jazirah Arab. untuk menarik perhatian pembeli, dia berkata; sarung murah, awet, tahan lama, dijamin sepuluh tahun warna tidak luntur. kalau tidak terbukti boleh dibalikin.
Karena tertarik, seorang pembeli datang untuk menawar, setelah terjadi kesepakatan harga,ahirnya sarung itu pun jadi dibelinya.
Setelah dibawa pula...ng dan dipakai beberapa hari, kemudian sarung itu dicuci, eh...ternyata sarungnya luntur dan warnannya berubah. Si pembeli berkata: Arab brengsek....!, kurang asem, kurang garam, kurang ajar, kurang-kurang...., setelah itu dia bergegas mengembalikan sarung tersebut.
Sambil brontak, dia berkata pada orang arab tersebut, hai arab gimana disarung ini tertulis "Dijamin Tidak Luntur", tapi setelah saya cuci sarung ini, eh.. luntur. pokoknya saya mintak dikembalikan uang saya.
Dengan santai orang arab tersebut menjawab, aku kan orang arab kalau baca tulisan kan dari kanan jadi, "Dijamin Tidak Luntur", aku baca
"Luntur Tidak Dijamin ", gitu...indo..
Sialah...!!! sambil ketawa terbahak-bahak, eh gak jadi marah.
Di pasar tanah abang ada seorang penjual "sarung" dari Jazirah Arab. untuk menarik perhatian pembeli, dia berkata; sarung murah, awet, tahan lama, dijamin sepuluh tahun warna tidak luntur. kalau tidak terbukti boleh dibalikin.
Karena tertarik, seorang pembeli datang untuk menawar, setelah terjadi kesepakatan harga,ahirnya sarung itu pun jadi dibelinya.
Setelah dibawa pula...ng dan dipakai beberapa hari, kemudian sarung itu dicuci, eh...ternyata sarungnya luntur dan warnannya berubah. Si pembeli berkata: Arab brengsek....!, kurang asem, kurang garam, kurang ajar, kurang-kurang...., setelah itu dia bergegas mengembalikan sarung tersebut.
Sambil brontak, dia berkata pada orang arab tersebut, hai arab gimana disarung ini tertulis "Dijamin Tidak Luntur", tapi setelah saya cuci sarung ini, eh.. luntur. pokoknya saya mintak dikembalikan uang saya.
Dengan santai orang arab tersebut menjawab, aku kan orang arab kalau baca tulisan kan dari kanan jadi, "Dijamin Tidak Luntur", aku baca
"Luntur Tidak Dijamin ", gitu...indo..
Sialah...!!! sambil ketawa terbahak-bahak, eh gak jadi marah.
Howang-Howing Jadi Kaya
Suatu hari, seorang Tionghoa
bernama Koh Bun Fat sowan ke Kiai Kholil. Dia bermaksud untuk meminta
pertolongan kepada Kiai Kholil agar bisa terkabul hajatnya.
"Kiai, saya minta didoakan agar cepat kaya. Saya sudah bosan hidup miskin", kata Koh Bun Fat dengan penuh harap.
Melihat permintaan Koh Bun Fat itu, kiai lantas memberi isyarat menyuruh mendekat. Setelah Koh Bun Fat dihadapan Kiai Kholil, tiba-tiba Kiai Kholil menarik tangan Koh Bun Fat dan memegangnya erat-erat seraya berucap :
"Saafu lisanatan. Howang-howang, hoing-hoing, Pak Wang, Howang Noang tur cetur, salang kacetur, sugih..... sugih..... sugih.....", suara Kiai Kholil dalam bahasa yang tidak dimengerti.
Setelah mendapat doa dari Kiai Kholil itu, Koh Bun Fat benar-benar berubah kehidupannya, dari orang miskin menjadi kaya.
"Kiai, saya minta didoakan agar cepat kaya. Saya sudah bosan hidup miskin", kata Koh Bun Fat dengan penuh harap.
Melihat permintaan Koh Bun Fat itu, kiai lantas memberi isyarat menyuruh mendekat. Setelah Koh Bun Fat dihadapan Kiai Kholil, tiba-tiba Kiai Kholil menarik tangan Koh Bun Fat dan memegangnya erat-erat seraya berucap :
"Saafu lisanatan. Howang-howang, hoing-hoing, Pak Wang, Howang Noang tur cetur, salang kacetur, sugih..... sugih..... sugih.....", suara Kiai Kholil dalam bahasa yang tidak dimengerti.
Setelah mendapat doa dari Kiai Kholil itu, Koh Bun Fat benar-benar berubah kehidupannya, dari orang miskin menjadi kaya.
Hukum Ber-Qurban Untuk Orang Yang Meninggal ?
Fenomena klasik di tengah masyarakat
ternyata belum semuanya mendapatkan transparansi hukum secara lengkap. Coba saja
kita tengok masalah Qurban, sebagaimana dalam masalah haji sering kita jumpai
masyarakat melaksanakan qurban untuk keluarga mereka yang sudah meninggal
dunia. Bahkan terkadang inisiatif tersebut muncul tanpa melalui sebuah pesan
wasiat. Entah dengan dasar apa, yang jelas mereka percaya qurban yang dilakukan
dapat menggantikan kewajiban maupun kesunatan yang belum tertunaikan atau
minimal membuahkan pahala bagi keluarga yang meninggal.
Pertanyaan
Pertanyaan
-
Bagaimana hukum syariat menyikapi pelaksanaan qurban yang ditujukan untuk mereka yang sudah meninggal sebagaimana di atas ?
-
Bila tidak sah, bagaimana solusi agar hewan qurban tersebut dapat membuahkan pahala sesuai dengan tujuan mereka ?
Berwudlu' Dengan Air Bak Yang Kurang 2 Kullah ?
Pak Ali adalah seorang takmir masjid yang
alim, dia membangun dua jeding kulah di samping masjid tersebut, jeding A untuk
laki-laki dan B untuk perempuan, yang mana jeding A dan B berjarak kurang lebih
1 meter. Untuk memudahkan pengaliran air, pak Ali menghubungkan kedua jeding
tersebut dengan peralon seukuran seruling. Pada suatu ketika kedua jeding
tersebut airnya berkurang, semula berisi lebih dari 5 kulah, sekarang menjadi 1
kulah per jeding/ kurang dua kulah perjeding.
Pertanyaan
-
Bolehkah wudlu dengan air tersebut ?
-
Bila salah satu berubah, bolehkah berwudhu pada yang berubah ?
Jawaban
-
Diperbolehkan dan sah, apabila kedua bak air tersebut dihukumi muttasil , ada dua kullah serta tidak berubah disebabkan mukhalith yang tidak lazim bertempat di air atau berubah sebab najis.
-
Diperbolehkan namun dengan niat ightiraf atau Inghimas apabila kedua bak dihukumi munfasil, selama belum berubah sebab najis ataupun sebab mukhalith yang tidak lazim bertempat di air.
Bagaimana Status Ibadah Orang Awam?
Dalam masalah pendidikan agama, banyak masyarakat terutama di
Indonesia yang belum menguasai secara utuh (mendetail) tentang ubudiyyah maupun
mu’amalah. Terutama mereka yang berada di pelosok-pelosok desa. Semua itu
disebabkan beberapa factor, diantaranya : kurang pedulinya ulama’ setempat
terhadap keadaan setempat. Dan ironisnya lagi kurang adanya minat mereka
(masyarakat ) untuk mempalajari cara-cara berinteraksi yang sesuai dengan
tuntutan agama. Namun ada juga yang beralasan karena tidak ada waktu belajar,
karena tersibukkan dengan kewajiban-kewajiban lain, seperti mencari nafkah bagi
keluarga. Atau masih dalam belajar namun hanya sekedar mengikuti pendidikan yang
ada dan belum memenuhi kebutuhan ilmu hal-nya. Namun dalam praktek ubudiyyah
atau muamalah, (meskipun mereka tidak tau apakah sedemikian itu sah atau tidak
menurut syara’) ternyata sering di jumpai sesuai dengan salah satu dari 4
madzhab.
Pertanyaan
Bagaimanakah Fiqih menanggapi praktek-praktek ubudiyyah atau
muamalah orang-orang awam yang tidak tahu salah atau benarnya, tapi mencocoki
salah satu dari 4 madzhab, atau mencocoki salah satu pendapat lemah dari madzhab
yang dia anut..??
Bagaimana Status Area Halaman Masjid ?
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa masjid masjid yang
ada dibeberapa daerah tidak diketahui asal usulnya. Dan bisa dipastikan semua
masjid mempunyai halaman luas, dan seringkali secara turun temurun digunakan
untuk areal parkir, menjual bakso dll.
Pertanyaan:
Pertanyaan:
-
Apa status halaman masjid diatas?
-
Bagaimana hukumnya memanfaatkan halaman masjid tersebut?
Jawaban
-
Karena tidak diketahui asal usul halaman masjid tersebut, sementara bukti-bukti (qarinah) mengindikasikan areal tersebut penggunaannya adalah sebagaimana di atas, maka statusnya adalah harim masjid apabila bertemu (muttasil) dengan masjid dan berstatus marafiq apabila terpisah dari masjid.
-
Boleh selama tidak menimbulkan madlarat terhadap orang yang lain, serta pemanfaatan halaman masjid tersebut sesuai dengan kebiasaan (adat).
Bagaimana Jika Lupa Baca al-Fatihah Ketika Shalat Jum'at?
Disuatu daerah ada seorang imam sholat
Jum'at lupa membaca surat al-Fatihah pada roka'at kedua. Pada saat lupa tersebut
- entah karena apa- para ma'mum tidak ada yang mengigatkannya. Karena ia tidak
menyadari kelupaannya akhirnya ia lanjutkan dengan wiridan seperti biasa. Baru
setelah selesai wiridan ada sebagian makmum yang mengingatkannya. Mungkin karena
Imam yakin bahwa ia betul-betul keliru, iapun memutuskan mengajak para jamaah
untuk mengulangi sholat jum'ahnya tanpa mengulangi kedua khutbah.
Pertanyaan:
- Betulkah tindakan makmum yang
mengingatkan imam dinanti setelah wiridan selesai?
- Sahkah sholat jum'ah yang dilakukan imam dan jamaahnya?
- Andaikan saja tidak sah, apa yang harus dilakukan para jamaah dan imam bila ketidak absahan itu diketahui setelah mereka sudah berada dirumah masing-masing, sementara waktu dzuhur masih panjang?
- Sahkah sholat jum'ah yang dilakukan imam dan jamaahnya?
- Andaikan saja tidak sah, apa yang harus dilakukan para jamaah dan imam bila ketidak absahan itu diketahui setelah mereka sudah berada dirumah masing-masing, sementara waktu dzuhur masih panjang?
Jawaban:
a. Tidak dibenarkan karena mengingatkan
(tanbih) seharusnya dilakukan ketika terjadi kesalahan. Namun bila terlanjur
tidak mengingatkan sampai Imam salam, maka mengingatkanya hukumnya tetap wajib
dalam rangka "Amar ma'ruf nahi munkar".
Bagaimana Hukum Membaca Basmalah Sebelum Salam?
-
Bagaimanakah hukum salam yang di ucapkan setelah basmalah ?, mengingat ada hadist "kullu amrin dst....."
Jawaban
Hukum membaca bismillah sebelum salam adalah tidak sunah untuk
dijawab, alasanya hukum sunahnya memulai sesuatu dengan mengucapkan bismillah
sebagaimana dalam hadits كلّ أمر ذى بال إلخ itu berlaku kalau memang perkaranya
bukan dzikir yang murni sebagaimana bacaan ayat al-Qur’an yang dibuat dzikir
sehingga kalau nanti perkara itu adalah asalnya untuk dzikir maka tidak sunah
memulainya dengan bacaan bismillah padahal mengucapkan salam itu asalnya memang
untuk dzikir oleh karenanya kalau didahului dengan bacaan bismillah maka itu
termasuk mendahului dengan kalam yang punya pengaruh hukum tidak sunah
dijawab.
Dengan ibarot sebagai berikut :
Dengan ibarot sebagai berikut :
ومنها أن يبدأ كل مسلم منهم بالسلام قبل الكلام ويصافحه
عند السلام قال النبى من بدأ بالكلام قبل السلام فلا تجيبوه حتى يبدأ بالسلام .اهـ
إحياء علوم الدين الجزء الثانى ص 200 باب حقوق المسلم
Bagaimana Ber-wudlu' Memakai Gip ?
Seorang mengalami patah tulang lengan dan
pundak, oleh dokter di gip melalui pundak sampai telapak tangan dalam keadaan
dibius total. Untuk melakukan wudlu sangat masyaqqoh tanpa bantua orang
lain.
Pertanyaan
Pertanyaan
Bagaiman menentukan gip yang mengkait
daerah ( anggota ) yang tidak sakit itu dihukumi siadanya ( لا بد منه
). Apakah ada batasan syara’ dalam hal tersebut ? Apakah wajib
‘Iadatussolat setelah sembuh ? Jika orang sakit tidak dapat bersuci dan
atau sholat tanpa bantua orang lain, bolehakah meninggalkan sholat sama sekali
dengan niat kelak jika sembuh akan diqodlo’ sendiri dan ahli waris jika mati
?
Rumusan Jawaban
Ada batasan menurut syara’, namun para
musyawirin belum sepakat apakah yang menentukan diri sendiri atau harus orang
yang ahli ( dokter ). Wajib bila pemasangan gip dilakukan ketika hadats. Apabila
pemasangan dilakukan ketika suci ada sebagian ulama’
Referensi :
Hasiah Al Bajuri Juz I hal 97
Al Majmu’ Juz II hal 329 - 330
Hasiah Al Bajuri Juz I hal 97
Al Majmu’ Juz II hal 329 - 330
Bagaimana Batas Jamban Yang Makruh Berdzikir Didalamnya?
Seringkali kita mengalami dilema
keseharian namun acuh mempertimbangkan hukum fiqhiyahnya. Seperti yang terjadi
saat kita berada di jeding (tempat wudlu) yang mayoritas penempatannya selalu di
sandingkan dengan tempat buang air besar (WC dan sebagainya), dimana saat kita
berwudlu mestinya disunahkan membaca basmalah atau dzikir sejenis. Namun di sisi
lain kita juga mengenal aturan makruh berdzikir di tempat-tempat pembuangan
hajat (الخلاء).
Pertanyaan
-
Sebatas mana sebuah tempat dapat dikategorikan sebagai الخلاء yang akan berkonskwensi makruhnya melakukan dzikir di dalamnya ?
-
Apakah masih disunahkan kita membaca dzikir/ basmalah dalam wudlu dalam kasus di atas
Jawaban
1. Yang dapat dikategorikan الخلاء adalah
:
-
Tempat yang disediakan untuk الخلاء
-
Tempat yang pernah terpakai guna membuang hajat (Qadza'il hajat)
Apakah Provokator Terkena Hukum Qishash ?
Sudah kita ma’lumi bahwa kerusuhan, penjarahan dan pembunuhan
adalah perbuatan yang tidak terpuji dan pelakunya sudah barang tentu dikenakan
tindakan setimpal dengan pekerjaannya (qishas)
Pertanyaan :
Apakah bagi provokator yang menyuruh membunuh orang dikenakan
qishas sama seperti pelakunya?
Jawaban : tafsil
Provokator terkena قصاص apabila ada unsure اكراه
(pemaksaan) dan تعيين (menentukan pada orang yang di bunuh).
Referensi :
حاشية إعانة الطالبين ج 4 ص 113
تنبيه يجب قصاص بسبب كمباشرة فيجب على مكره بغير حق بأن قال اقتل هذا وإلا لأقتلنك فقتله وعلى مكره أيضا( قوله بأن قال اقتل هذا ) أي إشارة لآدمي علمه كما علمت وخرج بقوله هذا المشار به لمعين ما لو قال له اقتل نفسك وإلا قتلتك فقتلها وما لو قال له اقتل زيدا أو عمرا فقتلهما أو أحدهما فلا قصاص على المكره بكسر الراء لأنه ليس بإكراه حقيقة لاتحاد المأمور به والمخوف به في الصورة الأولى فكأنه اختار قتل نفسه ولتفويض تعيين عين المقتول إلى المكره بفتح الراء في الثانية فصار له اختيار في القتل فالقود يكون عليه ( قوله وعلى مكره أيضا ) أي ويجب القصاص أيضا على مكره بفتح الراء لكن بشرط علمه بأن المقتول آدمي كما علمت
تنبيه يجب قصاص بسبب كمباشرة فيجب على مكره بغير حق بأن قال اقتل هذا وإلا لأقتلنك فقتله وعلى مكره أيضا( قوله بأن قال اقتل هذا ) أي إشارة لآدمي علمه كما علمت وخرج بقوله هذا المشار به لمعين ما لو قال له اقتل نفسك وإلا قتلتك فقتلها وما لو قال له اقتل زيدا أو عمرا فقتلهما أو أحدهما فلا قصاص على المكره بكسر الراء لأنه ليس بإكراه حقيقة لاتحاد المأمور به والمخوف به في الصورة الأولى فكأنه اختار قتل نفسه ولتفويض تعيين عين المقتول إلى المكره بفتح الراء في الثانية فصار له اختيار في القتل فالقود يكون عليه ( قوله وعلى مكره أيضا ) أي ويجب القصاص أيضا على مكره بفتح الراء لكن بشرط علمه بأن المقتول آدمي كما علمت
قال في التحفة وقيد البغوي وجوب القود عليه بما إذا لم
يظن أن الإكراه يبيح الإقدام وإلا لم يقتل جزما وأقره جمع لأن القصاص يقسط بالشبهة
ويتعين حمله بعد تسليمه على ما إذا أمكن خفاء ذلك عليه
Apakah al-Qur'an Latin Berstatus Mushaf ?
Dalam setiap penulisan surat maupun dalam
lembaran surat kabar sering kita menemukan tulisan Asmaul muadzom dalam huruf
'ajami (latin). Ironisnya hal tersebut sering kita lihat berserakan di
tempat-tempat yang tidak layak. Tentunya sebagai insan pesantren kita harus
merespon persoalan ini.
Pertanyaan
Masih dihukumi Asmaul Muadzom-kah
tulisan tersebut ketika ditulis dengan huruf Indonesia ? Jika masih dihukumi
Asmaul Muazdom, siapakah yang patut disalahkan atas kejadian tersebut
?
Jawaban
Jawaban
Untuk Asma' Muadzom yang berupa
Al-Qur'an dan ditulis dengan huruf latin, tetap dihukumi mushhaf atau Asmaul
Muadzam menurut Imam Romly. Sedangkan untuk selain Al-Qur'an, belum
terbahas.
Ibarat
حاشية الجمل شرح المنهج الجزء
الأول ص : 76
(فائدة) سئل الشهاب الرملي هل تحرم كتابة القرآن العزيز بالقلم الهندي أو غيره فأجاب بأنه لا يحرم لأنها دالة على لفظه العزيز وليس فيها تغيير له بخلاف ترجمته بغير العربية لأن فيها تغييرا وعبارة الإتقان للسيوطي هل يحرم كتابته بقلم غير العربي قال الزركشي لم أر فيه كلاما لأحد من العلماء ويحتمل الجواز لأنه قد يحسنه من يقرؤه والأقرب المنع انتهت والمعتمد الأول اهـ برماوي وعبارة ق ل على المحلي وتجوز كتابته لا قراءته بغير العربية وللمكتوب حكم المصحف في الحمل والمس انتهت اهـ
(فائدة) سئل الشهاب الرملي هل تحرم كتابة القرآن العزيز بالقلم الهندي أو غيره فأجاب بأنه لا يحرم لأنها دالة على لفظه العزيز وليس فيها تغيير له بخلاف ترجمته بغير العربية لأن فيها تغييرا وعبارة الإتقان للسيوطي هل يحرم كتابته بقلم غير العربي قال الزركشي لم أر فيه كلاما لأحد من العلماء ويحتمل الجواز لأنه قد يحسنه من يقرؤه والأقرب المنع انتهت والمعتمد الأول اهـ برماوي وعبارة ق ل على المحلي وتجوز كتابته لا قراءته بغير العربية وللمكتوب حكم المصحف في الحمل والمس انتهت اهـ
7 DOSA DOSA SANTRI
1. DOSArungan
2. DOSArapan
3. DOSAntai
4. DOSAndale ilang
5. DOSAngune kurang
6. DOSAkarepe dewe..
tp DOSA yg paling parah bagi santri adalah .... DOSAmbat ra oleh-oleh bojo! hehehe...
KHUTBAH IDUL ADHA Ketauhidan Mengangkat Derajat Umat Manusia
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3) اللهُ اَكبَرْ (×3
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اللهُ اَكْبَرْ ماتحرك متحرك وارتـج. ولبى محرم وعـج. وقصد الحرم من كل فـج. وأقيمت فى هذا الأيام مناسك الحج. اللهُ اَكْبَرْ (3×)
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ ومن تبع دين محمد. وسلم تسليما كثيرا. فياايها المسلمون الكرام. اوصيكم ونفسى بتقوى الله. واعلموا أن هذا الشهر شهر عظيم. وأن هذاليوم يوم عيد المؤمين. يوم خليل الله إبراهيم أبو ألانبياء والمرسلين. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jama’ah Idul Adha Rahimakumullah,
Alhamdulillah pagi ini kita dapat berkumpul menikmati indahnya matahari, sejuknya hawa pagi sembari mengumandangkan takbir mengagungkan Ilahi Rabbi dirangkai dengan dua raka’at Idul Adha sebagai upaya mendekatkan diri kepada Yang Maha Suci. Marilah kita bersama-sama meningkatkan taqwa kita kepada Allah swt dengan sepenuh hati. Kita niatkan hari ini sebagai langkah awal memulai perjalanan diri mengarungi kehidupan seperti yang tercermin dalam keta’atan dan ketabahan Nabi Allah Ibrahim as menjalani cobaan dari Allah Yang Maha Tinggi.
KHUTBAH IDUL ADHA Keteladanan dan Keteguhan Nabiyullah Ibrahim AS
اللهُ أكْبَرُ × 9 اللهُ أَكْبَرُ
كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً
وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ
مُخْلِصِينَ لَهُ
الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ
وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ
الْحَمْدُ.
لْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَلَهُ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْهِ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، نَرْجُوْ رَحْمَتَهُ وَنَخْشَى عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَهُ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ. أَشْهَدُ ألاَّ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدنا محمد وَعَلىَ آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاَهُ.
أما بعد، أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ
لْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَلَهُ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْهِ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، نَرْجُوْ رَحْمَتَهُ وَنَخْشَى عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَهُ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ. أَشْهَدُ ألاَّ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدنا محمد وَعَلىَ آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاَهُ.
أما بعد، أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ
Hadirin sidang sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah
Pada pagi yang berbahagia ini, kita kembali diingatkan oleh Allah untuk meneladani perjuangan dan ketabahan nabi Ibrahim telah diabadikan dalam Al-Qur’an yang akan dibaca kaum muslimin hingga hari kiamat. Sejarah rasul yang berjuluk kekasih Allah (Kholilullah) ini , ditulis dengan tinta emas di dalam buku-buku sejarah. Sikap tabah dan teguhnya dalam menjalankan perintah Allah, telah menjadikan nabi Ibrahim sebagai panutan umat sepanjang zaman.
KHUTBAH IDUL ADHA Arti Kepahlawanan Sesungguhnya
KH. Maktub Efendi
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3)اللهُ اَكبَرْ (×3
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Sidang Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah
Pada pagi hari yang berbagia ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-perintah Allah dan meninggalkan segala bentuk larangan-larangan Allah.
Karena Allah memerintahkan kita untuk bersyukur pada hari raya Idul Adha, atau yang lazim pula disebut sebagai Idul Qurban, maka marilah kita bersama-sama mempersaksikan kesyukuran kita di hadapan Allah subhanahu wata’ala. Dan karena pada hari ini serta tiga hari tassyrik setelahnya, yakni tanggal 11 12 dan 13 Dzulhijjah, Allah melarang kita untuk berpuasa, maka marilah kita bersantap bersama-sama sepulang nanti dari sholat Idul Adha ini.
Khutbah Idul Adha: Kisah Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim AS
KHUTBAH PERTAMA:
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Di pagi hari yang penuh berkah ini, kita berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Baru saja kita ruku’ dan sujud sebagai pernyataan taat kepada Allah SWT. Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan Allah. Takbir yang kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti. Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan relung-relung jiwa manusia yang beriman. Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3)اللهُ اَكبَرْ (×3
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Di pagi hari yang penuh berkah ini, kita berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Baru saja kita ruku’ dan sujud sebagai pernyataan taat kepada Allah SWT. Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan Allah. Takbir yang kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti. Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan relung-relung jiwa manusia yang beriman. Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah.
KHUTBAH IDUL ADHA - Keteladanan Nabi Ibrahim
Oleh KH Abdul Manan
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر.
الحمد لله الذي جعل الحج والأضحية شعارا من شعائر
الإسلام أشهد أن لاإله إلا الله الملك القدوس السلام وأشهد أن محمدا عبده
ررسوله أرسله لإتمام أخلاق الأنام اللهم صل وسلم على سيدنا محمد الداع الي
دار السلام وعلي أله وأصحابه أجمعين ومن تبعهم بإحسان الي يوم الزحام. أما
بعد.
عباد الله أوصيكم وأياي بتقوي الله وقد فاز من اتقي واعلموا إخواني الأعزاء أن التقوي وصية الله للأولين والأخرين حيث قال:
ولقد وصينا الذين أوتوالكتاب وإياكم ان اتقوا الله وان تكفروا فإن لله ما فى السموات وما فى الأرض وكان الله غنيا حميدا.{131}
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اتق الله حيث ما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن.{الحديث}
Terlebih dahulu mari kita bersyukur kehadirat Allah
swt. atas taufiq, hidayah inayah dan ri’ayah-Nya. Alhamdu lillah pada
pagi hari yang mulia dan agung dengan diiringi takbir kita dapat
sama-sama berkumpul di majelis yang mulia penuh khusyu`.
Sedang di satu sisi saudara-saudara kita yang
datang dari berbagai belahan bumi tengah melaksanakan rangkaian amaliyah
ibadah haji, baik rukun-rukun haji mapun amaliyah haji yang diwajibkan
dan yang disunahkan. Semoga amal ibadah kita diterima Allah dan para
hujjaj diterima hajinya, dan Allah jadikan hajinya mabrur, amin.
Khutbah Idul Adha
KHUTBAH PERTAMA:
Di pagi hari yang penuh berkah ini, kita berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Baru saja kita ruku’ dan sujud sebagai pernyataan taat kepada Allah SWT. Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan Allah. Takbir yang kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti. Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan relung-relung jiwa manusia yang beriman. Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah.
Karena itu, melalui mimbar ini saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada hadirin sekalian: Marilah tundukkan kepala dan jiwa kita di hadapan Allah Yang Maha Besar. Campakkan jauh-jauh sifat keangkuhan dan kecongkaan yang dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT. Apapun kebesaran yang kita sandang, kita kecil di hadapan Allah. Betapa pun perkasa, kita lemah dihadapan Allah Yang Maha Kuat. Betapapun hebatnya kekuasaan dan pengaruh kita, kita tifdak berdaya dalam genggaman Allah Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3)اللهُ اَكبَرْ (×3
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Di pagi hari yang penuh berkah ini, kita berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Baru saja kita ruku’ dan sujud sebagai pernyataan taat kepada Allah SWT. Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan Allah. Takbir yang kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti. Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan relung-relung jiwa manusia yang beriman. Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah.
Karena itu, melalui mimbar ini saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada hadirin sekalian: Marilah tundukkan kepala dan jiwa kita di hadapan Allah Yang Maha Besar. Campakkan jauh-jauh sifat keangkuhan dan kecongkaan yang dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT. Apapun kebesaran yang kita sandang, kita kecil di hadapan Allah. Betapa pun perkasa, kita lemah dihadapan Allah Yang Maha Kuat. Betapapun hebatnya kekuasaan dan pengaruh kita, kita tifdak berdaya dalam genggaman Allah Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.
Langganan:
Postingan (Atom)