Saat dilaksanakan Istighosah di Lapangan Makodam beberapa bulan yang
lalu, seorang Kiai dari PBNU dari Jakarta terpental dari rombongan,
sehinga ia harus berangkat ke tempat istighosah sendiri dengan naik
taksi.
�Apa dalam waktu seperempat jam bisa nyampi Pak Sopir� tanyanya
�Bisa tapi harus cari jalan alternatif, soalnya semua akses ke Makodam sedang macet�
�Tolong cari jalan alternatif � perintah Kiai dengan nervus.
�Oh ..ya � kita bisa lewat Blok M, seru bang sopir
�Yang bener aja, kita ini mau Makodam Brawijaya, bukan ke Lapangan Senayan tahu� Kiai mengingatkan
�Lho Balok M tidak hanya di Jakarta, di Surabaya juga ada� Jawab Sopir, lha ini dia �
�Yang benar aja Blok M kok berantakan penuh puing begini� tukas Kiai keheranan.
�Ya karena di Surabaya Blok M itu artinya Blok Madura�
�Waaah� ya� maklum kalau kumuh begini.�
�Apa dalam waktu seperempat jam bisa nyampi Pak Sopir� tanyanya
�Bisa tapi harus cari jalan alternatif, soalnya semua akses ke Makodam sedang macet�
�Tolong cari jalan alternatif � perintah Kiai dengan nervus.
�Oh ..ya � kita bisa lewat Blok M, seru bang sopir
�Yang bener aja, kita ini mau Makodam Brawijaya, bukan ke Lapangan Senayan tahu� Kiai mengingatkan
�Lho Balok M tidak hanya di Jakarta, di Surabaya juga ada� Jawab Sopir, lha ini dia �
�Yang benar aja Blok M kok berantakan penuh puing begini� tukas Kiai keheranan.
�Ya karena di Surabaya Blok M itu artinya Blok Madura�
�Waaah� ya� maklum kalau kumuh begini.�