Op cit dan Loc cit

membicarakan tentang susahnya menemukan penulis penulis buku akhir akhir ini, ada yang berpendapat karena hak karya intelektual kita di Indonesia kurang dihargai, buktinya pembajakan buku sudah dianggap hal yang wajar, biasa bukan tindak kriminal. begitulah tema diskusi mahasiswa sebuah perguruan tinggi pada suatu sore.
"tunggu dulu, kita jangan apriori. kalau tadi dikatakan bahwa kita krisis penulis, karena salah satu faktor penyebabnya adalah kurang dihargainya hak karya intelektual, sehingga pembajakan buku-buku yang best seller sekalipun sudah biasa, tapi tidak semua pengarang buku seperti itu. ada pengarang buku yang paling banyak menghasilkan karyanya. mari itu kita hargai", ungkap agus, yang dikenal dengan dugem (dunia gelamor)nya .
"siapa penulis buku yang kamu maksudkan itu,gus", tanya Arif ingin tahu.
"itu lho, Op Cit sama Loc cit  yang biasanya disebut pas catatan kaki, dia kan hebat, produktif,  bisa menghasilkan banyak buku dan bukunya menjadi rujukan semua orang.",jawabnya mantap bersemangat.
peserta diskusi lainnya cuma saling berpandangan.
"sudah Gus,jangan diteruskan , nanti kamu sebut lagi, Op cit & Loc cit itu  perempuan atau laki-laki."sahut eli gemes memotong pembicaraan si Agus.