Pancasila Ditangguhkan



Suatu hari, para kiai seluruh Madura bermusyawaroh, membicarakan tema Pancasila dan Islam. Saat malam tiba, sesi pembacaan keputusan dimulai. 
"Bismillahirohmannirohim," seorang kiai berjubah memulai membacakan kesepakatan.

"Berdasarkan musyawaroh para kiai dan alim ulama, atas dasar menjalankan ajaran Islam, serta mendukung keputsan PBNU beberapa waktu lalu, kami menyatakan.." lanjut kiai tadi.

1. Pancasila tidak bertentangan dengan Islam;

2. Orang Islam wajib melaksanakan keputusan ulil amri bahwa Pancasila adalah dasar negara.

Tapi, kiai tadi belum selesai membaca, ada seorang kiai berbaju hitam di belakang mengacungkan tangan, dan ngomong dengan lantang:

"Kiai, Pancasila harus ditangguhkan!"

Seisi ruangan mendandak ribut, para kiai saling berpandangan. Lalu ada kiai berdiri merespon, "Apa maksud Sampean, Kiai. Kita kan sudah sepakat tentang Pancasila?"

"Lha iya, karena itu, Pancasila harus ditangguhkan! tegas kiai berbaju hitam tersebut, kali ini dengan mengepalkan tangan.

"Gimana Sampean Kiai, kita kan sudah sepakat Pancasila itu asas negara dan tidak bertentangan dengan Islam? Semua kiai dan PBNU sudah sepakat."

"Makanya, Pancasila harus ditangguhkan, karena kita semua sudah sepakat," ujar kita berbaju hitam itu tetap ngotot.

"ooo.. Maksud kiai itu Pancasila harus diperkokoh, dikuatkan, harus tangguh. Begitu kan Kiai? kata moderator.


"Nah, betul Sampean Pak Moderator. Pancasila ditangguhkan itu maknanya dikokohkan, dipertangguh.."

"Hahaha.. Penjelasan kiai berbaju hitam itu disambut gelak tawa. Seorang kiai nyeletuk, "Maklum, dia belum pintar Bahasa Indonesia.." (hs)