Shalat Dul-Gundul

D. Zawawi Imron bercerita tentang keluhan seorang kiai sepuh di Madura. "Orang NU shalatnya ndak pakai kopyah, ikut-ikutan ndul-gundul kaya orang Muhammadiyah," kata Zawawi dengan dialek Madura yang kental.

"Bagaimana ini, shalat kok ndul-gundul semua?"

"Apa itu dul-gundul? tanya Zawawi pura-pura tidak mengerti.

"Ndul-gundul, ndak pakai kopyah, kaya orang Belanda," jawabnya sang kiai.

"Orang NU ndak boleh dul-gundul shalatnya, kalau perlu di manapun pakai kopyah. Kita tidah boleh niru Belanda," pesan sang kiai. (Hamzah Sahal)