Siapapun yang berwisata ke Kuta pasti menyempatkan mampir ke monumen
Bom Bali di jalan Legian Kuta. monuman yang letaknya didepan hotel Sari
di antara Sari Club dan Paddy's Pub sebagai peringatan atas tragedi
bom yang menewaskan ratusan warga Asing.
Begitu juga dengan keluarga Cak Asmuni, Saat ke bali dalam rangka
berziarah ke makam wali pitu (penyebar islam di Bali), mereka juga
sempat mampir ke monumen bom Bali tersebut.
Dengan roman muka kesedihan, Cak Asmuni dan rombongan mulai memasuki altar zero ground (pusat ledakan) itu.
sambil membaca-baca jumlah korban yang terpampang di tembok dibawah
monumen itu, mulai dari korban terbanyak dari Australia, Jerman,
Amerika, perancis dan lainnya. saat melihat nama 2 korban dari Jepang
yaitu Isoku Suzuki dan Yasuka Suzuki,
"kini saya tahu, kenapa Jepang kurang begitu gencar mengadakan
seminar-seminar tentang pluralisme agama & perdamaian setelah bom
bali" kata cak Asmuni dengan polosnya
"Memang kenapa cak?" tanya salah seorang Panitia rombongan
"karena saat Bom Bali, korban dari Jepang hanya 2 sepeda motor sedang
negara lain puluhan nyawa, Lihat saja ini", jawab cak Asmuni mantab
sambil menujuk nama korban.
"Oalah Cak, cek kebacute sampean (kamu keterlaluan), ini nama orang
bukan nama sepeda motor", jelas ketua panitia rombongan dengan geli.
(alf)