Tawaran Menjadi Sopir Bajaj


Konflik PKB yang berkepanjangan membuat para pimpinan partai itu jenuh, lalu berusaha mencari figur pemersatu yang bisa mendamaikan kedua kubu.

Kemudian datanglah pimpinan salah satu kubu menemui Ketua Umum PBNU untuk menjadi ketua Dewan Syuro PKB, untuk mengimbangi Dewan Syuro yang ada.

Dengan diplomatis ketua umum PBNU menjawab, "Masak sopir bis kog disuruh jadi sopir bajaj, itu namnya turun derajat.

Tahu maksudnya ditolak secara halus oleh Ketua PBNU itu utusan PKB langsung memohon diri, malu karena partai kebanggaannya dianggap hanya sebuah bajaj. (kun)