Pemuatan 12 macam kartun nabi di harian Jyllands-Posten di Denmark
pada September lalu, menuai protes umat islam seantero dunia. bagaimana
tidak, sosok nabi Muhammad yang dianggap sebagai Panutan umat islam
digambarkan memakai sorban berbentuk bom waktu dan memperlihatkan Nabi
sebagai orang Badui dengan mata terbeliak sedang menghunus pedang,
ditemani dua wanita berbusana hitam.
Dengan dalih kebebasan pers, berbagai negara Eropa memuat kartun
ini kembali pada awal bulan lalu, sehingga memicu kemarahan di kalangan
negara yang berpenduduk Islam termasuk Indonesia
Seluruh organisasi islam mengutuk peristiwa ini, termasuk organisasi
islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama. walaupun begitu, NU
tetap meminta seluruh Nahdliyin agar tidak berbuat fasad (merusak),
tidak terpancing hingga berbuat kekerasan.Demikian pernyataan Ketua umum
PBNU, H. A. Hasyim muzadi saat press conference
"karena merespon masalah tersebut dengan kekerasan tidak menyelesaikan masalah, malah memunculkan masalah baru", katanya
"maksudnya bisa memunculkan masalah baru itu apa",tanya wartawan
" teriak....Allahu Akbar........Allahu Akbar,kemudian serentak maju
dan langsung membakar dan merusak gedung itu kan jadi masalah baru"
jawabnya
" pertama, bisa ditumpangi kepentingan orang lain, kedua, bisa menyebabkan jatuhnya korban dan lain sebagianya ", tambah Pak Hasyim
"ketiga, malah ada yang menyangka arti Allohu Akbar itu adalah serbuuuu,serbuuuu" celetuk salah satu wartawan portal
"itu kan merusak citra kalimat toyyibah pak kiai" kata laki-laki berambut gondrong ini sambil ngeloyor pergi (Alf)