Seorang santri yang malas mengaji, kesenangannya meditasi ( wirid ),
pada malam hari ke 41 dia mendapat wangsit, Wahai kang Santri, ini kamu
aku beri batu azimat sebagai tawassul do'a do'a kamu selanjutnya,
kaifiyahnya, jika kamu menginginkan sesuatu ucapkan keinginanmu dan
lemparkan salah satu batu ini, karena keterbatasan azimat kamu cukup
saya beri tiga butir batu dan berarti do'amu pun hanya tiga macam..
Kang Santri..... terima kasiiih terima kasiih. Kang santripun
berdo'a minta mahabbah, agar didemeni cewek-cewk cantik, karena dia
punya azem mau kawin kalau sekaligus empat istri, maka dilemparkan batu
kerikil itu satu dengan doa " minta empat istri " do'a pun terkabul,
dengan keempat istrinya dia bilang, agar aku bisa memberikan giliran secara adil bagaimana kalau yang di bagi bukan harinya, tetapi anunya..! sehinmgga nanti kita bisa kumpul bareng-2. baik kalau begitu aku setuju, kata keempat istrinya.
dengan keempat istrinya dia bilang, agar aku bisa memberikan giliran secara adil bagaimana kalau yang di bagi bukan harinya, tetapi anunya..! sehinmgga nanti kita bisa kumpul bareng-2. baik kalau begitu aku setuju, kata keempat istrinya.
Kang Santri melemparkan satu lagi batu kerikil dengan meminta agar
kebutuhan batin istrinya di penuhi, maka seketika itu ( pecutut-pecutut
bermunculan alat fital baru ), kang santripun memiliki alat fital
sebanyak empat (sama dengan jumlah istrinya).Ternyata kekuatan badan
kang santri yang suka tirakat itu tidak mampu melayani keempat empatnya
dan sakitlah kang santri, maka alternatif berikutnya kang santri
bingung, batu kerikil tinggal satu sehingga hanya untuk satu do'a. dasar
santri banyak akal, dipecahlah batu kerikil itu menjadi empat lagi,
sehingga dia memiliki kesempatan empat kali do'a, diambillah satu
pecahan kerikil dengan do'a semoga istrinya minta cerai dan disisakan
satu istri saja..terkabullah do'anya.
Kebingungan berikutnya muncul... bagaimana hanya satu
istri dengan alat fital empat...? maka diambillah pecahan satu lagi batu
kerikilnya dan berdoa semoga alat fitalnya disisakan satu saja sesuai
dengan jatah istrinya.......terkabullah do'anya, tetapi anehnya yang
tersisa juga hanya pecahan satu alat fital.... maka kang santri semakin
bingung bagaimana alat fital yang pecah bisa digunakan...!, dengan
kebingungannya sisa pecahan batu kerikil dilemparkan dengan berdo'a
semoga semuanya dikembalikan pada asalnya.....sepontan do'a pun terkabul
istri yang tinggal satu minta cerai dan pecahan alat fitalnya pun
lenyap sehingga kang santri kembali tidak punya istri dan juga tidak
punya alat fital sama sekali...Haa...ha...ha. kang santri ketakutan
karena laki endak perempuanpun tidak sedang batu azimatnya sudah
habis..... dasar santri rakus.(Al-mkt)