Gus Dur di Rumah Mbah Sahal


AKTIVIS NU ACEH Ahmad Syarkowi, bercerita pengalamannya nyantri di pesantren asuhan Mbah Sahal, Kajen-Pati. “Kami sering terbangun tengah malam,” Syarkowi mulai bercerita.“Bukan karena gelisah, ingin buang hajat. Bukan juga karena lapar,” lanjutnya.



“Terus kenapa?” tanya saya.



“Karena mendengar ada orang-orang tertawa terbahak-bahak di rumah Mbah Sahal,” jawabnya.



Setelah bangun, kata Syarkowi, kami berkumpul, gabung dengan teman-teman yang tidak tidur karena sedang muthola’ah, qiyamul lail, atau sekedar ngobrol. 



“Lalu kami teba-tebakan. Pertanyaannya satu saja, Siapa yang sedang di rumah Mbah Sahal?” 



Ada santri yang menjawab Mbah Cholil atau adiknya, Gus Mus. Santri lain mengeluarkan nama Kyai Thoyfoer. Santri yang mengerti Pesantren Sarang, dia mengajukan Mbah Maemun. 
Tapi semua jawaban itu salah. Lalu siapa orng di rumah Mbah Sahal yang bikin ketawa malam-malam? 



Syarkowi menceritakan, jawaban yang bener adalah Gus Dur. (Hamzah Sahal)