Kamar mandi yang menghadap kiblat

Saat Muktamar ke XXXI NU di Asrama Haji Donohudan Solo para peserta yang berjumlah 2500 di tempatkan di mess Asrama Haji yang berblok-blok dengan nama kota-kota di Tanah suci dengan fasilitas kamar mandi yang sebetulnya cukup memadai jika melihat jumlah penghuni.
Pada umumnya di blok-blok lain cukup nyaman tidak harus mengantri sampai lama termasuk ngantri di kamar Mandi, tapi di salah satu blok yang dinamakan Bir Ali�terjadi antrian panjang di kamar mandi setiap harinya. melihat kondisi ini�panitia�Muktamar menyangka karena kapasitas perkamar harusnya diisi hanya�8 orang,bukan 12 orang seperti saat ini. maka dari itu panitia mengambil inisiatif menguarangi 2 orang lagi.
"demi kesuksesan jalannya Muktamar, harus diatur berdasarkan kenyamanan peserta,"kata salah satu panitia akomodasi
Esoknya antrian panjang di Kamar mandi tetap seperti sebelumnya.usut punya usut ternyata penyebab antrian itu karena ada 5 orang penghuni kamar lain yang ikut mandi dan lain-lain,
setelah ditanya oleh Panitia kenapa kok malah numpang ke yang lain padahal tiap kamar sudah tersedia�Kamar Mandi . 5 orang tersebut menjawab dia numpang karena tidak mau saat buang air besar menghadap kiblat. begitulah perwujudan hormat mereka terhadap ka'bah di tanah suci.
"Oh, jadi cari WC yang tidak menghadap Kiblat," kata panitia akomodasi menimpali.