Sebagai seorang suami beristri dua memang dituntut bersikap adil
tidak hanya kepada istri pertama tapi juga pada istri keduanya. walau
kadang-kadang sering disalahpahami dan dipahami secara salah oleh suami
maupun istri.
begitulah kira-kira yang terjadi pada pak munir saat melakukan haji
dengan kedua istrinya. kebetulan istri pertamanya bernama fatimah dan
istri keduanya bernama khasanah. saat panas terik menyengat ketiganya
bergegas menuju Multazam sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa.
dengan khusyuknya Pak munir dengan kedua istri di sebelahnya
menengadahkan tangan berdoa panjang lebar. untuk mengakhiri doanya pak
muinir memimpin doa sapu jagat
"robbana atina fiddunya khasanah wa fil akhiroti khasanah wa qina ...."belum selesai doa istri pertamanya menyela
"mas, kok hanya si khasanah yang disebut sedang aku
nggak,mentang-mentang dia istri muda. ini nggak adil namanya" kata
fatimah ketus
karena bingung bagaimana menjelaskannya akhirnya pak munir meralat doanya
"robbana atina fiddunya khasanah wa fil akhiroti fatimah wa qina 'adzabannar", (alf)