Nyasar Aja Alhamdulillah

Jika Anda berkunjung ke Gedung PBNU yang terletak di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Anda akan menemui hal yang barangkali asing atau tidak biasanya. Di gedung berlantai delapan itu ada dua buah lift yang tiap kali pintunya terbuka, maka akan terdengar suara sapaan secara otomatis dari mesin penyapa pada lift tersebut, "Assalamualaikum... Anda berada di lantai satu (misal, kalau Anda berada di lantai satu dan hendak naik menuju ke lantai tertentu)". Begitu juga sebaliknya, "Alhamdulillah... Anda telah tiba di lantai tiga (misal, kalau Anda telah sampai di lantai yang dituju)"
Suatu hari, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi, usai menggelar konferensi pers di lantai delapan hendak turun ke lantai tiga, di mana ruangannya berada.
Cak Hasyim, begitu Pengasuh Pondok Pesantren ini akrab disapa, rupanya lupa menekan tombol lantai yang ingin dituju. Ia belum sadar hingga lift mengantarkannya ke lantai satu.
Seperti biasa, mesin penyapa otomatis dengan setia memberitahukan kepada Cak Hasyim kalau sudah tiba di lantai satu. "Alhamdulillah... Anda telah tiba di lantai satu," kata mesin penyapa.
Mendengar kalimat itu, Cak Hasyim baru sadar kalau ia ternyata salah lantai. "Lho, ini lantai satu toh? Saya kan mau ke lantai tiga," ungkapnya.
Cak Hasyim masuk kembali ke dalam lift hendak ke lantai tiga bersama sejumlah orang yang juga hendak ke atas. "Begini ini hebatnya kalau di NU, nyasar aja masih alhamdulillah," kata Cak Hasyim kepada orang-orang turut satu lift bersamanya. (rif)