Sebagaimana yang kita tahu, kalau dialek batak itu nadanya tinggi (mirip
orang yang sedang marah), dan lagi dalam penyebutan subyek kalimat
sering ditempatkan dibelakang.dan ini memang terasa janggal bagi orang
yang tidak pernah mendengarnya. seperti yang menimpa pak sekhan ketika
dia ditangkap polisi (kebetulan orang batak) karena melanggar tata
tertib. pak sechan ngeyel (ngotot) merasa nggak berbuat salah .
"ku tilang kau", dengan tegasnya pak polisi berkata.
"dari pada kau burung hantu", balas pak sekhan sengit, karena merasa diejek polisi seperti burung kutilang.
wahhh rupanya pak sekhan belum pernah dengar bahasa orang batak.(Alf)
"ku tilang kau", dengan tegasnya pak polisi berkata.
"dari pada kau burung hantu", balas pak sekhan sengit, karena merasa diejek polisi seperti burung kutilang.
wahhh rupanya pak sekhan belum pernah dengar bahasa orang batak.(Alf)