Saat acara�peringatan
hari lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-46�.
Sejumlah tokoh nasional, Angkatan �66 dan ratusan kader PMII hadir
dalam acara yang digelar di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta
Pusat, Kamis (20/4).
Dalam
sambutannya, Gusdur menegaskan tentang komitmen keindonesiaan &
kebangsaan dengan cara mengawal terus Indonesia dengan islam ala
Indonesia.
Setelah berbicara panjang lebar, dia bermaksud menutup pidato dengan ucapan "wabillahi taufiq wal hidayah", tapi tiba-tiba dia diam sejenak....
"saya kok mau salah menyampaikan salam penutup, harusnya kan yang khas NU" jelas cucu pendiri NU ini.
"dulu
ulama-ulama NU, sepakat menggunakan wabillahi taufiq wal hidayah untuk
ucapan penutup dan Nahdlyiin (warga NU,red)�wajib �mengikuti. tapi
setelah musim kampanye pemilu tahun 70-an, Golkar memakai ucapan itu
untuk� menutup setiap pidato kampanyenya." ungkap ketua dewan Syuro PKB
ini
Nah setelah itu, lanjut gusdur, para ulama NU sepakat menggantinya dengan yang lain.�muncul ide agar di ganti dengan "wallohul Muwafiq ila aqwamith Thariq"� dari� seorang Kiai kharismatik asal Magelang lalu dipakailah hingga kini.
"jadi Golkar minjem "wabillahi taufiq wal hidayah"
dari NU dan belum dikembalikan hingga saat ini," kata gusdur yang
diiringi gelak tawa hadirin, termasuk Slamet Effendi Yusuf yang hadir
saat itu.
"untuk itu saya akhiri dengan wallohul Muwafiq ila aqwamith Thariq,"� ungkap gusdur menyudahi
(Alf)