Serba-Serbi Kongres Fatayat (4)

Namanya ibu-ibu, stereotype sebagai makhluk yang suka belanja sudah terkenal di mana-mana. Bukan hanya persepsi lokal, tapi tampaknya sudah mengglobal. Lihatlah iklan, dimana-mana selalu menampilkan wanita muda cantik sedang memborong belanjaan. Apalagi kalau ada diskon. Hobi ini seringkali menyusahkan para suami yang gajinya pas-pasan.
Belanja sebagai aktifitas yang penting disadari betul oleh panitia kongres. Berbeda dengan muktamar atau kongres dilingkungan NU yang didominasi laki-laki, bazaar  biasanya dilaksanakan ala kadarnya. Namun bazaar di Asrama Haji Pondok Gede kali ini diawali prosesi khusus dengan pengguntingan pita.
Para peserta dari luar daerah tentunya dari rumah sudah memikirkan apa saja yang mereka beli untuk oleh-oleh. Bahkan salah satu kandidat pun sempat terlihat asyik melihat-lihat dagangan. Tak diketahui, ia benar-benar kepingin belanja atau sedang menerapkan salah satu teknik melobi cabang, layaknya lobi sambil main golf seperti yang biasa dilakukan para pejabat.
Juga tak diketahui, para pedagang tersebut untung besar atau tidak. Masalahnya kaum hawa ini semangat banget kalau menawar dagangan. Salah seorang pedagang sempat mengeluh �Dha nyucuk mas,�(mkf)