Syarat Menjadi Ahli NU

Peristiwa paling mengenaskan warga NU di masa akhir orde baru adalah berjalannya operasi naga hijau, di mana warga NU di terror oleh adanya ninja. Di tengah ketegangan itu NU masih sempat mengembangkan gerakan pembaruan dengan mengadakan halqah di jawa Timur.
Seperti biasanya halaqah dihadiri para peneliti asing yang ingin mengamati dinamika pemikiram NU, salah seorang adalah pemuda dari Jepang bernama Kenji.
Ketika sang peneliti ketemu sang penyelenggara yaitu Masdar Faried Mas'udi, sambil berkelakar mengatakan untuk menjadi peneliti NU syaratnya ada dua, pertama harus mampu membaca referensi orang NU, yaitu kitab kuning, langsung dicatat oleh si Peneliti Jepang dengan cermat. 
�Syarat yang kedua apa Pak� tanyanya, karena masdar tidak melanjutkan keterangannya
�Harus bisa humor,� jawab Masdar spontan, dan membikin kaget sang peneliti, sambil terus dicatat dengan serius.
Syarat pertama tampaknya bisa dipenuhi, tetapi syarat kedua itu mustahil, sebab humor itu manyangkut watak, apalagi bagi seorang jepang seperti dia yang sangat serius bahkan kaku, sulit menenuhi syarat itu. Tetapi dia tidak pesimis, pokoknya ingin mengenal NU sebisanyalah.
Ketika perkenalan antar peserta halaqah dimulai sampai habis, maka giliran peneliti dari jepang. Dia agak kaget karena dia bukan peserta, akhirnya ia berdiri memperkenalkan diri: �Nama saya Kenji,� katanya pelan sambil berusaha menyebar senyum, sementara ketika tersenyum matanya yang sempit itu malah menutu �walaupun saya dari Jepang, namun saya bukan Ninja Pak!�

�Gerrrrrrr� semua peserta tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuan lugu dari peneliti Jepang itu. Sementara ia terbengong keheranan merasa ditertawakan.
Sejak itu ia dinyatakan lulus sebagai peneliti NU, bahkan akan segera menjadi seorang Nulogi.