Tradisi Baru Ber-SMS


Kita ini mengikuti tradisi NU, "mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik."
"Lha ketika kita mengambil tradisi baru yang baik tapi beyanya kok mahal!!" keluh seorang santri dinpinggiran Jakarta pada temannya.
“Berati kau telah melakukan ijtihad, lalu ngumpulin kitab-kitab sehingga butuh banyak beya.”
“O tidak, itu lho gara-gara sekarang berkembang tradisi mengirim ucapan selamat berpuasa lewat SMS pulsa yang baru saya beli dua hari yang lalu sudah ludes.”
“Kenapa begitu?" tukas temannya.
“Lha iya kita menerima banyak SMS ucapan selamat, maka kita harus membalas itu kan butuh biaya, sementara kalau tidak menjawab dikira sombong.”
“Ya itu sudah resiko zaman modern yang serba duit. You masih ingat pepatah Jawa bahwa jer basuki mowo beyo, bahwa pembaruan itu memerlukan beaya." (bregas)