Dalam menyebarkan ajaran islam di tanah jawa, para Wali Songo memakai
pendekatan akulturatif antara budaya dan agama, sehingga dalam proses
syiar islam�yang berlangsung cukup lama tersebut tercipta sebuah
harmoni, pluralistic dan damai.� Para wali songo sangat simpatik
mengkemas islam ditengah budaya Hindu Budha yang kental saat itu.
Begitulah sekelumit pidato Kiai Hasyim Muzadi saat peluncuran wisata
ziarah kerjasama antara PBNU dengan Menteri pariwisata & kebudayaan,
Pak Hasyim menceritakan "bentuk sikap harmoni yang dipraktekkan
walisongo itu seperti penggantian hewan qurban �sapi� menjadi �kerbau�.
Kenapa begitu?? Karena sapi dianggap suci bagi umat hindu.�Umat hindu
sangat tersinggung jika �almukarrom sapi� ini disembelih umat islam saat
Idhul Kurban, maka wali songo� menyembelih kerbau saja di hari raya
qurban supaya tidak menyinggung �Almukarromnya� orang lain"�tutur Ketua
PBNU ini disambut Gerr para hadirin �(alf)