Suara di lift PBNU

Adanya ucapan salam di lift PBNU sebagai "istiqbalan kharon (sambutan hangat)" menjadi daya tarik tersendiri, paling tidak setiap yang berkunjung ke Kantor NU akan menceritakan hal ini pada teman diba'an, kubroan, muslimatan dan lainnya.
Setelah 2 bulan gedung PBNU ditempati, kiai-kiai datang ke PBNU melihat dengan dekat gedung berlantai 8 ini.
"setelah NU berdiri selama 75 tahun, baru mempunyai gedung yang megah", kata seorang Kiai sepuh
"betul, kita harus menceritakan pada generasi muda NU bagaimana susahnya perjuangan kita dengan kantor seadanya saat itu",kata kiai satunya menimpali
setelah melakukan shalat jamaah dan wirid, rombongan kiai-kiai itu lantas menuju�lift. setelah lift terbuka betapa terkejutnya mereka ketika mendengar suara perempuan mengucap salam. "Assalamu'alaikum, anda tiba di gedung PBNU" kata suara perempuan dari mesin lift. "Alhamdulillah, anda tiba di lantai 4. selamat jalan",kata mesin lift setelah di lantai 4 terjadilah perbincangan tentang suara perempuan di lift itu apakah aurat atau nggak?, sebagian berpendapat boleh tapi sebagian minta suaranya di ganti laki-laki.
Setelah mengalami perdebatan panjang, beberapa kiai sowan ke�seorang kiai sepuh.
" kalian disini ribut-ribut mempersoalkan hukum suara perempuan di lift gedung NU sedang orang lain disana pada berlomba membangun gedung-gedung yang berlift tanpa menghiraukan suara perempuan, laki-laki, banci sekalipun tidak apa-apa",kata kiai sepuh setelah mendengar penjelasan para rombongan kiai.�(alf)