Running text

Setelah rampungnya tim formatur yang terdiri dari Rais Aam Syuriah, wakil Rais Aam dan Ketua PBNU terpilih serta perwakilan dari PWNU, ketua PBNU terpilih bertanggung jawab mengumumkan ke masyarakat umum tentang Jajaran kepengurusan PBNU baik pengurus Syuriyah maupun Tanfidziyah.  
Seperti biasanya para wartawan baik dari media cetak maupun elektronik memadati ruang pertemuan di lantai 5 gedung PBNU, bagi media massa, mungkin informasi ini punya nilai news yang tinggi karena rumor yang berkembang bahwa kepengurusan kali ini akan mengakomodasi berbagai pihak . Dengan diawali prakata moderator, giliran Ketua Umum PBNU mulai membacakan jajaran pengurus mulai dari tanfidziyah, syuriah hingga Mustasyar.
Setelah forum tanya jawab dibuka, salah seorang wartawan bertanya.�pak Hasyim, bagaimana urutan-urutan pengurus itu dibuat,apa mungkin berdasarkan pretensi politik ? tanyanya antusias, maklum kondisi NU (kepengurusannya) setelah muktamar di Solo memang jadi sorotan pers.
�untuk menghindari kesalahpahaman, perlu diketahui dulu khususnya bagi wartawan bahwa urutan  jajaran pengurus yang terketik diatas kertas itu bukan berdasarkan apa-apa, baik itu gelar, tingkat kealiman atau kekayaan. Jajaran pengurus itu diketik oleh sekretaris dan disusun berurutan seperti ini biar enak dibaca� jelas Pak Hasyim
�maksudnya bagaimana Pak�, tegas wartawan tadi agak ngeyel
�karena kalau di susun berbaris (bukan berurutan), namanya running text mas, yo opo sampean iku�,jelas Pak Hasyim di iringi gerrr-gerrr an wartawan lain. (alf)