Dalam sebuah acara pertemuan ISNU Jawa Timur di Kantor PWNU Jawa Timur,
seorang utusan dari sebuah kabupaten di sebelah selatan Jawa Timur
bermaksud untuk menemui Ketua ISNU Jawa Timur yang juga Bupati
Banyuwangi.
Untuk keperluan tersebut, sang utusan bertanya kepada seseorang yang dikira petugas sekuriti Kantor PWNU Jatim. Dengan sopannya dia bertanya
"Pak, tolong, saya mau bertemu ketua ISNU Jawa Timur yang sekarang datang di kantor ini." Rupanya orang yang diajak omong kurang memahami kepanjangan dari singkatan ISNU (Ikatan Sarjana NU), dan ia pernah menerima informasi secara guyonan dari para pegawai kantor PWNU bahwa ketua ISNU bernama Samaji.
Untuk keperluan tersebut, sang utusan bertanya kepada seseorang yang dikira petugas sekuriti Kantor PWNU Jatim. Dengan sopannya dia bertanya
"Pak, tolong, saya mau bertemu ketua ISNU Jawa Timur yang sekarang datang di kantor ini." Rupanya orang yang diajak omong kurang memahami kepanjangan dari singkatan ISNU (Ikatan Sarjana NU), dan ia pernah menerima informasi secara guyonan dari para pegawai kantor PWNU bahwa ketua ISNU bernama Samaji.
Maka dengan bersemangat laki-laki tersebut mengantar sang utusan ke ruangan para sopir kantor PWNU sekaligus mempertemukan dengan seorang lelaki yang bernama Samaji.
"Ini Pak ketua ISNU itu!". Maka sang utusan pun bengong dan berkata, "Bukan ini pak, dan namanya bukan Samaji tapi Abdullah Azwar Anas yang bupati Banyuwangi".
Lelaki yang mengantar pun tetap dalam pendiriannya, "Lho, pak ya ini ketua ISNU Jawa Timur itu! Ya Samaji ini ketuanya. ISNU kan artinya Ikatan Sopir (Kantor) NU Jawa Timur!".
Maka sang utusan pun hanya terbengong dan tertawa kecil. Nah! (Muhammad Nuh)