Bukan al-Ngatawi namanya, bila tidak ceplas-ceplos dan mengundang senyum saat berbicara di depan umum.
Dalam acara tasyakuran panen perdana Asosiasi tani Nusantara (Astanu) di gedung JHK Kudus (15/2) lalu, al-Ngatawi menyentil bila ada yang bilang industri tehnologi mensejahterakan petani itu adalah racun karena sebagai pernyataan omong kosong.
“Ibu-ibu tahu ya, racun itu lawannya madu. Kalau madu menyehatkan, sedangkan racun mematikan. Betul gak bu?” tanyanya.
“Betul..!” jawab ibu serentak.
Dalam acara tasyakuran panen perdana Asosiasi tani Nusantara (Astanu) di gedung JHK Kudus (15/2) lalu, al-Ngatawi menyentil bila ada yang bilang industri tehnologi mensejahterakan petani itu adalah racun karena sebagai pernyataan omong kosong.
“Ibu-ibu tahu ya, racun itu lawannya madu. Kalau madu menyehatkan, sedangkan racun mematikan. Betul gak bu?” tanyanya.
“Betul..!” jawab ibu serentak.
“Nah sekarang. Ketika ibu-ibu ditanya, pilih mana antara dimadu atau diracun?” tanya al-Ngatawi lagi sambil tersenyum. Ibu-ibu pun kelihatan pada diam berpikir tidak menjawabi.
Tanpa menunggu jawaban dari jamaah Zastraw al-Ngatawi menimpali, “Mestinya ibu-ibu jawabnya, saya siap dimadu asalkan bapak siap diracun.”
Mendengar jawaban itu, jamaah terutama ibu-ibu spontan menyahut dengan,“gerrr”. (Qomarul Adib)