Ini cerita menarik yang terjadi pada awal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar.
Seperti biasanya, setiap kali UN, Mahmud ditugaskan untuk menjadi pengawas UN di SD lain.
Pagi itu Mahmud sudah berada di lokasi tempat ia mengawasi UN.
TETT... TETT... TETT... Bel tiga kali tanda para siswa segera masuk kelas, ujian akan segera dimulai. Mahmud mulai mengecek siswa satu persatu. Namun dia setengah kaget, ketika melihat seorang siswa tengah berdiri mematung di depan pintu kelasnya.
Mahmud segera memanggilnya. Namun, ia hanya menggelengkan kepala.
“Hei nak, ayo ujian sudah mau segera dimulai, nanti ketinggalan lho!”, bujuk Mahmud.
Seperti biasanya, setiap kali UN, Mahmud ditugaskan untuk menjadi pengawas UN di SD lain.
Pagi itu Mahmud sudah berada di lokasi tempat ia mengawasi UN.
TETT... TETT... TETT... Bel tiga kali tanda para siswa segera masuk kelas, ujian akan segera dimulai. Mahmud mulai mengecek siswa satu persatu. Namun dia setengah kaget, ketika melihat seorang siswa tengah berdiri mematung di depan pintu kelasnya.
Mahmud segera memanggilnya. Namun, ia hanya menggelengkan kepala.
“Hei nak, ayo ujian sudah mau segera dimulai, nanti ketinggalan lho!”, bujuk Mahmud.
Ia tetap menggeleng dan mematung di depan pintu. Tak sabar, Mahmud segera menghampiri si anak. Ia membujuk untuk kedua kalinya.
Siswa kembali hanya menggeleng, sembari menunjuk tulisan di depan pintu kelas:
“SELAIN PENGAWAS, DILARANG MASUK” (Ajie Najmuddin)